Kegairahan Perekonomian Madinah Pasca Hijrahnya Rasulullah saw
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)
Hijrah Rasulullah saw ke Madinah menciptakan eskalasi pertumbuhan ekonomi yang pesat di Madinah. Madinah pun menjadi kota yang sejajar dengan Mekkah dan ibukota Imperium Persia dan Romawi. Bagaimana prosesnya?
Hijrah memindahkan penduduk Mekkah ke Madinah. Pertambahan jumlah penduduk mengairahkan ekonomi dengan naiknya permintaan.
Bukankah banyak negara yang mengandalkan konsumsi internal dari penduduknya untuk menjaga pertumbuhan ekonominya?
Sumber daya alam dan ekonomi yang menganggur menjadi berdaya guna karena Rasulullah saw mempersaudarakan Muhajirin dan Anshar
Harta yang menganggur menjadi berdaya guna, terlihat saat seorang Anshar menawarkan kekayaan yang tak dimanfaatkannya untuk diserahkan ke Abdurahman bin Auf
Keahlian penduduk Madinah meningkat pesat dengan partnership antar Muhajirin yang ahli berdagang dengan Anshar yang ahli di pertanian
Keuntungan penduduk Madinah meningkat pesat karena bisnis hulu dan hilir menyatu sejak kehadiran Muhajirin.
Kegiatan ekspor Madinah meningkat sebab Muhajirin ahli dalam perdagangan antar negara hingga ke Syam, Iraq, Bahrain dan Oman.
Kekayaan seluruh Anshar dan Muhajirin disatukan dengan konsep Baitul Mal. Lalu didistribusikan kembali untuk kesejahteraan dan pembangunan.
Gaya hidup tidak berlebihan dalam konsumsi menciptakan kemampuan modal yang terus membesar untuk berinvestasi dan infrastruktur di saat bisnis Madinah bergairah
Negara Maju menghimpun orang-orang pintar dari negara berkembang untuk menjadi warga negaranya. Ini yang terjadi saat hijrah ke Madinah
Hijrah telah mengalihkan sumber daya manusia terhebat dari Mekkah ke Madinah yang belum digarap secara optimal. Maka Madinah jadi kota.
0 komentar: