Energi Kebencian dan Cinta, Mana yang Kuat?
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)
Ingat filem Avatar Aang? Mengapa raja api Ozai sangat kuat? Mengapa Azula dapat mengeluarkan api biru yang lebih panas dari api merah? Semakin benci, semakin kuat energi pengendalian apinya. Daya rusaknya pun semakin kuat. Itulah yang dilakukan oleh raja api Ozai saat kemunculan meteor Sozin untuk menghancurkan kerajaan bumi.
Bagaimana dengan Suko? Sang putra raja api? Energi pengendalian apinya hilang, sejalan dengan tidak adanya kebencian terhadap Avatar. Avatar Aang pun tidak bisa mengendalikan api karena di hatinya tidak ada kemarahan dan kebencian. Padahal energi api diambil dari kemarahan dan kebencian. Bagaimana mengendalikan api tanpa kebencian?
Apakah memegang kekuasaan hanya dengan dorongan nafsu berkuasa dan strategi kelicikan? Apakah jalan mengenggam kekayaan dengan hanya dengan cinta keduniaaan? Apakah menundukkan manusia hanya dengan menebarkan ketakutan dan kegombalan? Apakah menundukkan bangsa lain dengan energi penghancuran?
Ternyata Suko dan Aang mendapatkan cara lain. Pengendalian apinya didapatkan dari sepasang naga dari suku api kuno yang mengajarkan tarian dan jurus bagaimana energi pengendalian api berasal dari kasih sayang dan kelembutan hati. Ternyata Suko pun mampu menandingi Azula dan mengalahkannya. Energi kebencian terkalahkan dengan energi kasih sayang.
Energi kebencian terkesan menghasilkan kekuatan yang super kuat tak tertandingi. Energi kasih sayang terkesan lemah. Bagaimana kah sebenarnya? Lihatlah efek kemarahan? Lihatlah efek kebencian pada diri seseorang? Energi jiwanya terkuras total. Raganya tertimpa penyakit parah. Kuat dalam pandangan mata, namun raga dan jiwanya sendiri hancur total termakan dengan kemarahan dan kebencian.
Bagaimana dengan kasih sayang? Hatinya lembut. Jiwanya tentram dan bahagia. Inilah penciptaan ketangguhan. Raganya terhindar dari berbagai penyakit. Bahkan antibodi dan metabolisme tubuh menjadi semakin baik. Inilah penambah kekuatan. Beragam kekuatan terus berhimpun.
Memang sangat mudah menghidupkan nafsu kemarahan dan kebencian. Karena itulah energi terrendah dari nafsu makhluk yang terrendah. Bukankah syetan, binatang ternak dan buas seperti itu? Menghadirkan kasih sayang perlu energi besar untuk menciptakannya, karena itu pula kekuatannya selalu melampaui kemarahan dan kebencian. Kasih sayang, sang penakluk sebenarnya.
0 komentar: