basmalah Pictures, Images and Photos
Buya Hamka: Membentuk Pribadi Hebat - Our Islamic Story

Choose your Language

Buya Hamka: Membentuk Pribadi Hebat Membangun kepribadian hebat; Ibarat menggarap sebuah bangunan, salah satu bagian penting ada...

Buya Hamka: Membentuk Pribadi Hebat

Buya Hamka: Membentuk Pribadi Hebat

Membangun kepribadian hebat; Ibarat menggarap sebuah bangunan, salah satu bagian penting adalah kualitas batu bata yang digunakan. Batu bata berkualitas bagus akan membuat kuat bangunan yang didirikan. Begitulah satu persatu pribadi individu , seperti batu bata. Pribadi yang kuat akan mampu menguatkan diri dan memberikan pengaruh positif terhadap orang lain serta lingkungan sekitarnya. Dan lebih jauh lagi  kepada agama, bangsa dan negaranya.
            Pada pengantar buku ini dikatakan bahwa  setiap hari kita tidak akan lepas membicarakan tentang orang-orang baik yang terkenal maupun tidak, yang luar biasa atau hanya biasa saja. Kita akan mengatakan kemuliaan ataupun kekurangannya. Pertanyaannya adalah mengapa timbul keistimewaan pada beberapa orang/golongan? Mengapa ada yang terkeal ada juga yang tidak? Ternyata, orang yang luar biasa dalam sejarah adalah orang yang menciptakan pekerjaaan yang besar-besar, baik yang sangat mulia ataupun pekerjaan besar yang sangat hina.
            Buku ini terdiri dari 10 bab dan setiap bagian dari bab bab tersebut memuat pelajaran dan hikmah yang luar biasa:
            Bagian pertama buku ini membahas tentang " Pribadi". Nilai seseorang adalah pribadinya. Orang yang berilmu sekalipun walaupun sangat ahli dalam satu bidang  belum tentu  berharga apabila pribadinya tidak kuat, terutama budi dan akhlak. Pribadi seseorang dapat diketahui setelah melihat perjalanan hidup dan rekam jejak usahanya. Tinggi rendahnya pribadi seseorang adalah karena usaha hidup, cara berfikir, tepatnya perhitungan, jauhnya memandang dan kuatnya semangat diri. maka :
“berbahagialah orang yang mementingkan memerhatikan cela diri sendiri sehingga tidak sempat memerhatikan cela orang lain” (HR. Al-Bazzar)
“Pribadi yang besarlah yang menimbulkan kebangsaan dan keteguhan bangsalah yang memupuk pribadi” (Buya Hamka).
            Pada bagian kedua, penulis mengupas tentang "yang memunculkan pribadi". Beberapa hal yang memunculkan pribadi diantaranya ialah daya tarik, kecerdasan, menimbang rasa (empati), berani, bijaksana, berpandangan baik, tahu diri, kesehatan tubuh, bijak dalam berbicara,  juga percaya kepada diri sendiri.
            Bagian ketiga ialah tentang "Hubungan antara jasmani dan rohani". Pada bagian ini dipaparkan bahwa otak adalah pemimpin tertinggi yang memegang kekuasaan kerajaan diri. Di sana terpegang pikiran, perasaan dan iradah (kemauan). Agar hubungan seluruh tubuh dengan otak berlangsung cepat, harus ada penguat hubungan. Tenaga penghubung yang kuat itu adalah darah.
“Jika tidak ada tiga perkara, rusak dan binasalah dunia ini. Jika tidak ada syahwat, putuslah keturunan. Jika tidak ada keinginan mencari nafkah, rusak dan binasalah penghidupan. Jika tidak ada keinginan terkemuka, habislah ilmu pengetahuan (khalif al Ma’mun)
            Bagian keempat yaitu "Pribadi bangsa". Pribadi yang membuat sejarah dalam suatu bangsa ada dua macam, yaitu pribadi pemikir dan pribadi pekerja artinya ada yang meneorikan dan ada yang mempraktekkan. Manakah yang lebih utama? Tentu saja Keduanya  utama dan mulia. Dalam suatu bangsa, ilmu pengetahuan menjadi kekuatan besar dan kekuatan pengetahuan harus dialirkan ke pekerjaan. Ilmu pengetahuan bukan lagi alat si pandai menekan si bodoh dan bukan pula alat penjajahan. Ia berguna untuk mempertahankan susunan masyarakatnya yang telah lapuk dan buruk.  Kita semua ingin untung, ingin sukses, ingin jaya. Namun apalah artinya keuntungan materi jika ilmu tidak dapat memimpin kita menuju keuntungan kebatinan dan kejiwaan. Kita harus menang, tetapi dimanakah letak kemenangan itu? Ya, dibalik perjuangan dan kepayahan. Pribadi laksana mobil, dia tidak dapat berjalan jika  mesin-mesinnya tidak bagus.
            Bagian kelima:“yang menguatkan pribadi”. Sangat pentig untuk kita ketahui bahwabeberapa hal penting yang bisa menguatkan pribadi antaranya adalah memiliki tujuan, keinginan bekerja, rasa kewajiban, pengaruh agama dan iman, serta pengaruh shalat dan ibadah.
            Kemudian bagian keenam  membahas tentang "Pikiran dan rasa seni". Cara berfikir yang teratur adalah tenaga penarik yang utama pada manusia. Kata kata yang keluar dari lidah merupakan dorongan dari jalan fikiran. Perkataan dan perbuatan adalah bukti beres atau tidaknya berfikir seseorang.
         Fikiran dan perasaan  haruslah sejalan,  mendirikan dengan benar: bukan memaksa, sendi sendi kebesaran jiwa  haruslah  kita miliki dalam mengarungi hidup ini seperti tidak gelisah, rela menerima hidup dan berusaha,  serta  bermuka  jernih.
            Selanjutnya bagian ketujuh: “Yang melemahkan pribadi”. Pribadi yang kita miliki ada kalanya bisa melemah dan akhirnya rapuh.  Sebabnya bisa bermacam-macam.  Menurut Buya Hamka beberapa hal yang turut melemahkan pribadi yaitu menjadi bayang-bayang orang lain, Ikatan adat lama pusaka usang , budak buku, tidak tentu arah,  menjadi benalu,  inilah hal hal yang  menyebabkan pribadi menjadi lemah.
            Bagian kedelapan yaitu “kesempurnaan pribadi”. Selain hal yang melemahkan,  ada banyak pula hal lain yang bisa menguatkan dan menyempurnakan pribadi seseorang. Ialah pandangan hidup, berterus terang, bertanggung  jawab, sabar, kemauan yang keras, keikhlasan, bersemangat dan berperasaan halus. Ketika hal in dimiliki pribadi maka kebaikan kebaikan lah yang akan didapatinya.
            Bagian kesembilan " kebesaran pribadi". Jasa dan perbuatan besar yang pernah dilalui dalam hidup, sejarah kegemilangan yang dimiliki menyebabkan orang menjadi kagum terhadap suatu pribadi. 
 “dia sekali kali tidak takut dan cemas, tidak ragu ragu dalam persoalan yang sulit bagi orang lain, itulah orang besar”.
            Pribadi yang besar tidak berbeda dari manusia biasa. Orang yang hidup dekat mereka akan dapat melihat sisi kelemahan dan kekurangannya. Karena itu, yang membuat orang lain tunduk kepadanya bukanlah dia ataupun orang lain.  Orang tunduk padanya karena naluri.  Hal hal seperti itu hanya ditemukan dalam diri orang yang berani.
            Meskipun kita bukan seorang pahlawan di medan perang,  walaupun di leher dan bahu kita tidak ada tanda tanda ketentaraan, kita juga dapat disegani orang lain bahkan ditakuti,  asal  dalam hidup kita ada sifat berani untuk melakukan perjuangan melebihi kesanggupan orang lain sehingga orang lain menjadi kagum dan hormat.
Bagian terakhir : “pengaruh  keadaan atas pribadi bangsa Indonesia”. Jiwa Indonesia, yang tenang sampai dicapai sebagai bangsa yang paling patuh di dunia dengan tiba-tiba berubah dan perubahan itu sangat hebat. Bangsa yang awalnya belum mengenal arti perang dan tidak pernah terlibat dalam peperangan tiba-tiba diguncang dan disuruh mengubah hidupnya.  Oleh sebab itu pribadinya pun terguncang lalu berubah. Penjajahan kemudian memberikan pengaruh terhadap mental dan pribadi bangsa ini. Namun setelah itu perjuangan terus dikobarkan dengan nyawa sebagai taruhan.  Cukup lama bangsa ini berjuang mendapatkan kembali harga martabat serta harga dirinya.  Hingga akhirnya segala bentuk penjajahan dihapuskan.  Setelah itu bangsa baru tumbuh dan negara baru telah lahir sebab pribadi bangsa itu telah menjadi baru.

0 komentar:

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (230) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (50) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (338) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (69) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (1) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (15) Nabi Nuh (3) Nabi Sulaiman (1) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (4) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (210) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (437) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (175) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (204) Sirah Sahabat (122) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (125) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)