Buya Hamka: Bagaimana pun Pintarnya, Tidaklah Sanggup Memperbaiki Kerusakan Sendirian
Buku: Akhlakul Karimah, Pesan Ali bin Abi Thalib
Oleh sebab itu, hendaklah kamu sama-sama menjaga, bertolong-tolongan menegakkannya karena orang bagaimana pun pintarnya, tidaklah akan sanggup memperbaiki sesuatu kerusakan dengan sendirinya, jika tidak awas mengawasi, nasihat-menasihati di antara satu dengan yang lainnya.
Demikian pula, walaupun ada seorang alim, seorang takwa, dan termasyhur ketinggian agamanya.
Selanjutnya, nasihat Raja Plefus pada anak-anaknya, "Hendaklah diketahui bahwa untuk mencapai suatu cita-cita yang tinggi diperlukan pengorbanan dan kerja keras. Bercita-cita hendak menjadi orang terhormat harus berani berkorban menjalani kehinaan, bercita-cita menjadi hartawan, sebelum sampai ke sana dia merasakan kemiskinan.
Ketahuilah anakku, banyak juga orang yang meraih cita-cita melalui jalan yang salah atau tujuan yang menghalalkan segala cara. Hal itu karena orang telah dikuasai nafsu, mementingkan diri sendiri dan merugikan orang lain.
Akibat menurutkan hawa nafsu, menimbulkan terjadinya kekacauan yang dapat merugikan semua pihak termasuk dirimu sendiri. Oleh karena itu, janganlah engkau turutkan godaan nafsu dan tetaplah engkau berlaku jujur dan dengan kerja keras demi mencapai cita-cita.
Jangan berat tangan membantu orang lain dan jangan didatangkan kepada mereka suatu perkara yang engkau rasa, jika perkara itu ditimpakan orang kepada dirimu, engkau tak sanggup menerimanya.
Tahan hawa nafsumu dan kelobaan, kendalikan syahwat, hilangkan rasa dengki, dan jangan banyak berangan-angan karena jika angan-angan terlalu banyak, hati pun sesat sehingga lupa pada tujuan semula.
0 komentar: