Anak Kecil Di Perang Badar
Oleh : Nasruloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)
Perang Badar menggugah banyak orang. Tak gentar menghadapi kekuatan besar. Tak bergeming mundur saat lawan memiliki kekuatan tak terkalahkan.
Apakah ini bunuh diri ? Apakah ini mati konyol ? Bila musuh sudah dihadapan, tidak ada kata mundur apalagi lari. Kenyataan harus dihadapi.
Mundur yang diijinkan bukan mundur karena kekalahan dan ketakutan. Tapi mundur untuk mengatur strategi baru. Mundur menata kembali barisan dan langkah.
Hadapi apa pun kenyataan hidup. Karena dua kondisi ini sangatlah mulia. Menang atau bergelar syuhada. Hadapi dan hadapi. Karena hidup itu bergerak maju bukan mundur kebelakang.
Hadapi semua hal. Sehebat apapun yang engkau hadapi. Bila tanpa persiapan harus menghadapi sesuatu, hadapi saja karena menunggu kesempurnaan untuk menghadapi hanyalah sebuah ketidakmungkinan.
Seperti kisah Umair yang mengendap-endap menjauh dari pandangan Rasulullah saw. Agar bisa berjihad bersama Rasulullah saw. Walau sebenarnya tidak diijinkan berperang.
Sang anak ini sudah paham akan hakikat hidup. Walau belum sempurna menghadapi peperangan namun dia terus bergerak dan maju untuk menghadapi yang tidak sepadan dengan kekuatan dan kemampuannya.
Sang Umair wafat. Namun kisah kepahlawanan terus tercatat. Kekalahan menghadapi perjuangan, lebih baik daripada kehidupan yang dipenuhi senda gurau dan kemalasan.
0 komentar: