Saat Anjing Menghalangi Nahi Mungkar?
Pada suatu kesempatan, Ibrahim al Khawwash duduk di masjid Rai bersama jamaah. Tiba-tiba, terdengar suara hiburan dan mabuk-mabukan dari rumah sebelah masjid. Yang ada di masjid pun ribut dan berkata, "Ibrahim bin Khawwash, bagaimana menurutmu? Apa yang akan engkau lakukan?"
Ibrahim pun keluar dari masjid menuju ke rumah tempat kemungkaran tersebut. Ketika baru sampai di ujung lorong, Ibrahim melihat anjing sedang duduk. Ketika melihat Ibrahim berjalan mendekat, anjing tersebut langsung berdiri menghadang Ibrahim sambil menggonggong.
Melihat itu, Ibrahim lantas kembali ke masjid. Sesampainya di masjid, ia merenung beberapa saat, kemudian beranjak pergi lagi menuju rumah tersebut. Ternyata anjingnya menjadi jinak.
Pada saat sampai di dekat pintu rumah tersebut, ada pemuda yang keluar dari rumah, lalu berkata, "Wahai Syeikh, mengapa engkau tampak kaget? Bukankah sebelumnya engkau telah mengutus seseorang untuk menemuiku dan menyampaikan semua yang diinginkan?"
"Saya berjanji kepada Allah tidak akan mabuk-mabukan lagi." Pemuda tersebut kemudian menghancurkan seluruh minuman tersebut. Dia pun menjadi shalih dan berkumpul dengan yang tekun beribadah.
Ibrahim kembali ke masjid. Para jamaah menanyakan, "Mengapa pergi lalu kembali? Lalu pergi lagi dan persoalan anjing yang menghalanginya."
Ibrahim menjawab, "Anjing itu awalnya menghadangku sambil menggonggong, karena waktu itu ada yang salah pada diriku menyangkut perjanjianku dengan Allah, saat itu saya belum menyadarinya. Kemudian ketika kembali, saya baru ingat, lalu saya mohon ampun kepada Allah. Kemudian, saya pergi lagi dan terjadi apa yang kalian ketahui."
"Demikianlah, setiap orang yang ingin menghilangkan kemungkaran dan menegakkan kebajikan, lalu ada makhluk yang menganggu dan menghalanginya, maka bertanda ada yang salah dan rusak pada perjanjiannya dengan Allah."
"Jika semua baik-baik saja, maka tidak akan ada sesuatu apa pun yang akan mengganggu dan menyakitinya dalam upayanya menghilangkan kemungkaran dan menegakkan kebajikan, sebagaimana kejadian yang kalian saksikan sendiri "
Sumber:
Uyun al Hikayah Min Qashash Ash-Shalihin wa Nawadir Az-Zahidin, imam Ibnul Jauzy
0 komentar: