Qudrat dan Iradat Allah, Dasar Riset Keilmuan
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)
Tunas yang lemah dan lembut menembus tempurung yang keras dan sabut kelapa yang tebal? Bukankah ini di luar logika?
Daging dan air kelapa yang dibungkus oleh batoknya tiba-tiba berubah menjadi sebuah tunas. Bagaimana proses evolusi di tempurungnya?
Di dasar laut, ada gunung berapi yang tidak pernah mati. Bagaimana bila gunung tersebut tidak diselimuti air samudera? Bagaimana efeknya bagi arus laut?
Kekuasaan mutlak Allah, Qudrat. Maha Kehendak Allah, Iradat. Itulah yang terjadi di alam semesta termasuk liku-liku kehidupan.
Qudrat dan Iradat-Nya Allah diselimuti oleh Hikmah. Hikmah itu kebijaksanaan dan keadilan Allah. Dengannya terbentuklah Qadar di alam semesta dan kehidupan
Bila kezaliman melampaui kadarnya, maka akan hancur. Bila kenyamanan melampaui kadarnya, maka akan hancur. Pahami kadarnya, itulah fokus riset ilmu.
Qudrat dan Iradat sebuah mekanisme Rabbulalamin sebagai Pencipta, Pemelihara, Pendidik, Pelindung dan Penolong.
Keseimbangan alam semesta, itulah gambaran yang mudah ditangkap oleh manusia. Roda kehidupan yang terus berjalan itulah fenomena qudrat dan Iradat-Nya Allah.
Ada yang hidup dan mati. Ada yang kekuasaan dan bisnisnya tumbuh dan redup. Ada yang menyuburkan dan mematikan. Semuanya menciptakan keseimbangan.
Bila paham hukum keseimbangan, maka bisnis yang paling menguntungkan sambil "bermalasan" adalah ketahanan pangan atau dasar kebutuhan. Manusia hanya tinggal memetik buahnya saja.
Alam semesta jadi industri otomatis yang berproses sesuai Qudrat dan Iradat-Nya Allah. Manusia hanya tinggal memahami dan menerapkan Rabbulalami-Nya Allah
Pahami dan terapkan Rabbulalami-Nya maka kehidupan akan sangat mudah. Alam semesta dan peristiwa jadi pelayan manusia.
0 komentar: