Pelajaran dari Afghanistan di Palestina
Dr. Yusuf Rizqa
https://melayu.palinfo.com/articles/2021/8/17/Pelajaran-dari-Afghanistan-di-Palestina
Hari ini kita berhadapan dengan pelajaran dari Taliban. Apa yang dikatakan pelajaran ini dalam membaca Palestina?! Pelajaran ini mengatakan dalam bahasa Arab yang fasih bahwa perlawanan selalu menang atas penjajah. Penjajah - bahkan jika ukuran dan kekuatannya adalah Amerika - pasti dikalahkan. Dan perlawanan nasional di mana pun berada dan di mana pun, tidak terelakkan pasti menuju kemenangan. Kemenangan mungkin tertunda dan harga kemenangan bervariasi. Akan tetapi hasilnya adalah kemenangan dari Allah. Dan kemenangan yang dekat diberikan kepada orang yang tulus ikhlas bekerja untuk tanah air dan agamanya serta berpegang teguh pada jalan hidup yang bersumber dari Tuhannya.
Tidak ada keraguan bahwa perlawanan Palestina telah membaca pelajaran Afghanistan ini dengan bacaan nasional yang terkait dengan Palestina dan Masjid al-Aqsha. Perlawanan Palestina tahu bahwa mereka akan sampai pada kemenangan. Seperti yang dicapai oleh orang-orang Afghanistan yang mengobarkan revolusi melawan penjajah Rusia, kemudian melawan penjajah Amerika, dan kemudian rezim boneka nasional. Orang-orang Afghanistan menang karena mereka mematuhi hukum kehidupan dan alam semesta dan tidak mengkhianati tujuan mereka, berbeda dengan otoritas boneka Karzai. Dan sekarang, setelah membayar pajak dan pengorbanan yang besar, mereka memasuki ibu kota Kabul dengan penuh kemenangan. Mengambil kembali negara Islam mereka yang mereka perjuangan dan bekerja untuk tujuan tersebut sejak awal berdiri di tangan Mullah Omar.
Tidak ada yang mengejutkan dari kemenangan Afganistan ini. Kemanangan ini bukanlah keajaiban besar. Melainkan sebuah peristiwa yang menceritakan realitas kehidupan dan hal-hal seperti yang diceritakan oleh kaum revolusioner Aljazair dan kaum revolusioner Vietnam. Apa yang mengejutkan adalah bahwa dalam revolusi Palestina, yang mendahului revolusi Vietnam dan Afghanistan, dan lebih kaya pengalaman dari mereka, namun kenapa belum mencapai kemenangan dan bagaimana orang-orang ini mencapai kemenangan?!
Penundaan kemenangan rakyat Palestina bisa jadi disebabkan oleh kualitas pendudukan permukiman (Zionis) di tanah air mereka. Atau disebabkan oleh cacat revolusi Palestina. Bisa jadi revolusi Palestina mengandung cacat tersembunyi berupa virus korupsi dan tawar-menawar dengan penjajah dan bekerja untuknya sebagai seorang agen atas nama patriotisme, padahal sama sekali bukan patriotisme jika bekerja sebagai agen bagi mereka yang merampas tanah dan membunuh rakyatnya?! Karzai adalah agen di Afghanistan untuk penjajah asing. Dia memerangi Taliban dan perlawanan lainnya dengan bantuan Amerika dan Barat. Namun kebenaran baru-baru ini terungkap oleh ketabahan perlawanan Afghanistan dan ketulusannya pada perjuangan isu mereka. Maka agen boneka itupun jatuh. Ashraf Ghani, pewaris Karzai, melarikan diri dari Kabul ke Tajikistan. Dia meninggalkan ibu kota dan istana untuk merayakan masuknya Taliban, yang oleh Barat digambarkan sebagai terorisme dan fanatisme, dan hari ini dia harus mengakuinya sebagai Negara Islam seperti yang diputuskan oleh Taliban dalam dokumennya.
Pelajaran besar bagi kita di Palestina mengatakan bahwa kita, sebagai perlawanan Palestina dan rakyat Palestina yang menolak pendudukan dan menolak agen penjajah, akan sampai pada berdirinya negara dan meraih kemenangan. Bahkan meskipun orang-orang Yahudi dan Barat menggambarkan kerja dan jihad kita sebagai terorisme. Norma-norma hukum kehidupan dan alam semesta tidak ketinggalan kecuali ketika keseimbangannya terganggu pada diri warga perjuang dan pada diri rakyat pejuang. (was/pip)
0 komentar: