Nikmat Hilang Sebab Memuaskan Hawa Nafsu?
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)
Pemuas hawa nafsu, ingin merubah dunia menjadi surga. Sehebat apapun kekuatan dan sumber daya yang dimilikinya, tak akan pernah bisa diraih. Memuaskan seluruh nafsunya, tetap saja kenikmatannya seperti air di jari dibandingkan air di samudera. Mengapa kita harus memuaskan nafsu di sini?
Berpuasa memuaskan nafsu, hanya seumur kita. Hanya 60, 70, 80, 90 tahun saja kawan! Sangat singkat untuk menahan hawa nafsu. Bagi yang berorientasi dunia, berpuasa 90 tahun itu lama. Bagi yang berorientasi akhirat, berpuasa memuaskan hawa nafsu sangatlah singkat. Lama dan singkat hanya soal persepsi waktu saja.
Kepuasan hawa nafsu ada ambang batasnya. Bila melewati batasnya yang ada hanya merusak diri sendiri. Mereka yang ingin memuaskan seksnya dengan bantuan obat, apa efeknya? Mereka yang ingin memuaskan makan dan minum, apa efeknya? Mereka yang ingin memuaskan kekuasaan, apa efeknya? Seorang pakar ekonomi membuat teori bahwa kenikmatan itu semakin menurun bila terus dipuaskan.
Memuaskan justru menghilangkan nikmatnya. Berkelebihan menikmati justru menghilangkan nikmat tersebut. Berpuasa, saling berbagi dan memberi adalah cara menikmati nikmat yang ada di kehidupan ini. Menahan diri dari nikmat, berbagi kelebihan nikmat, itulah cara menikmati kenikmatan.
Mengapa bila berkelebihan harta harus berbagi? Mengapa bila melebihi nisab harta harus berzakat? Mengapa yang mampu harus berhaji? Mengapa maksimum berpoligami hanya 4 istri? Mengapa Allah menurunkan azab kepada yang terus menerus berzina dan berganti-ganti pasangan di luar pernikahan? Karena manusia memiliki batas atas dalam merasakan kenikmatan. Bila melebihi batas atas berarti menganiaya dan merusak diri sendiri.
Kekurangan menikmati akan merusak. Berkelebihan menikmati akan merusak. Jadi mengapa harus memuaskan hawa nafsu di kehidupan ini? Ambillah nafsu hanya agar kehidupan tetap berjalan. Ambillah nafsu hanya untuk menguatkan ketundukan pada Allah. Lebih dari itu, berarti berlebihan dalam memanfaatkan dan menikmati kecendrungan hawa nafsu.
Mari menyaksikan yang berkelebihan dalam menikmati dunia? Mari menyaksikan kehidupan yang berkelebihan dalam memuaskan seks, makan-minum dan kekuasaan? Bagaimana akhirnya? Bagaimana kehidupannya? Begitulah cara membongkar sebuah rahasia kehidupan.
0 komentar: