Mongol, Islam dan Majapahit
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)
Menurut Buya Hamka, Muslim memberikan kontribusi dalam pembentukan Majapahit. Daerah mayoritas muslim jadi pusat industri perkapalan dan perawatan.
Kontribusi awal muslim dalam membangun budaya di Majapahit baru sebatas pola kesehatan dan berpakaian.
Sebelum Majapahit berdiri, daerah pesisir utara Jawa sudah bermunculan pusat perdagangan Muslim. Sedangkan pusat Majapahit di pedalaman Jawa.
Tentara Mongol menyerbu Singasari 1292 M. Saat itu sudah banyak tentara Mongol yang muslim di era Kubilai khan.
Saat Mongol dikalahkan, banyak tentara muslim Mongol yang tidak kembali ke negaranya. Akhirnya mereka berkompromi dengan Raden Wijaya
Keahlian tentara Mongol, insinyur persenjataan dan ahli bangunan, serta ahli industry keramik, jadi sangat dibutuhkan oleh Majapahit yang baru berdiri.
Di era Hayam Wuruk sudah terdapat petinggi Majapahit yang muslim. Ini terrekam dari pemakaman raja-raja Majapahit.
Makam Troloyo bukti kuburan petinggi muslim dari para anggota kerajaan yang wafat di zaman Hayam Wuruk, Wikramawardhana dan Ratu Suhita
Setelah wafatnya Hayam Wuruk, Sunan Gresik membangun pusat pertanian untuk menanggulangi kelaparan akibat perang Paregreg.
Saat perang bubat, versi kitab kidung sunda, rombongan Padjadjaran berkumpul di lapangan sudut Masjid Agung Majapahit.
Prasasti Hayam Wuruk tertulis, yang ikut mengelola pelabuhan sungai Majapahit, mereka yang beribadah “dasardha diwasa” alias ibadah lima waktu sehari, itulah muslimin.
Berdirinya Pasai bersamaan dengan Majapahit, membuktikan bahwa muslimin sudah mengakar kuat di Nusantara.
Sumber:
https://amp.kompas.com/nasional/read/2011/04/14/03505816/twitter-com?page=all#page2
https://amp.kompas.com/nasional/read/2012/09/04/22263214/~Oase~Resensi?page=all#page2
Sejarah Umat Islam karya Buya Hamka
0 komentar: