Merunut Akar Konflik Internal
Oleh: Nasruloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)
Menyatukan hati bisakah? Selalu saja ada rivalitas. Selalu ada perseteruan. Selalu saja pergesekan. Bagaimana agar tidak terjadi perpecahan?
Tak ada yang bisa menyatukan hati manusia kecuali Allah. Imingan harta tak bisa menyatukan. Imingan jabatan tak menyatukan. Dunia itu meresahkan. Bukankah dunia penyebab perpecahan hati? Bila kata sepakat sulit ditemukan. Bila musyawarah sulit bermufakat. Bila perpecahan begitu mudah terbakar. Tanyakan, apa yang ada di hati? Akhirat atau dunia?
Ibnu Khaldun dalam kitabnya Mukadimah berkata, "Kesatuan jiwa dan persatuan hanya dapat terjadi atas pertolongan Allah swt dengan mendirikan agama-Nya." Orientasi agamalah yang bisa menyatukan. Orientasi Allah dan akhiratlah yang bisa menyatukan.
Ibnu Khaldun menambahkan, "Apabila jiwa terdorong untuk melakukan kejahatan dan condong pada kehidupan dunia, maka akan terjadi persaingan dan konflik." Menurut Sayid Qutb, konflik internal bukan karena perbedaan tetapi karena hawa nafsu yang sudah menyelimuti institusi tertentu. Sadarkah penyebab konflik?
Apabila jiwa-jiwa tunduk pada kebenaran, menolak tipu daya kenikmatan dunia dan berbagai kejahatan yang ada di dalamnya, maka kondisi itu akan memperkuat visi dan misi. Rivalitas hilang, konflik minimal pada akhirnya mempererat kerjasama dan saling membantu. Begitulah cara menciptakan ukhuwah menurut Ibnu Khaldun.
Karakter umat Islam di era kelemahannya, sabda Rasulullah saw, yaitu cinta dunia dan takut mati. Dengan karakter ini perpecahan mencuat. Kehidupan di bawah kekuasaan bangsa asing. Hidup bagai buih yang tak memberikan kemanfaatan. Inilah era persatuan sulit dirajut. Sumber kekacauan ini adalah cinta dunia dan takut mati, itulah yang menggelorakan hawa nafsu. Hawa nafsu takkan mungkin bisa menyatukan, karena karakternya ingin menguasai dan zalim.
Bagaimana menuntaskan konflik internal dan perpecahan? Buang cinta dunia dan takut mati. Kelola nafsu. Perbaiki kejernihan hati.
0 komentar: