Memiskinkan Diri Saat Jadi Penguasa
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)
Adakah harta yang ditinggalkan oleh Khalifatur Rasyidin saat wafat? Mereka telah menitipkan anak keturunannya pada Allah.
Buka kembali kisah, apa yang ditinggalkan Khalifatur Rasyidin bagi anak dan keluarganya. Kekuasaan bukan untuk menghimpun harta tujuh turun.
Umar bin Abdul Aziz, saat wafat tak meninggalkan harta sedikitpun bagi anak-anaknya. Begitu pun dengan Shalahuddin Al Ayubi.
Seluruh kekayaan Shalahuddin Al Ayubi habis untuk mendanai jihad atas serbuan Eropa di perang Salib.
Saat Turki dibawah kekuasaan Mustafa Kemal, Sultan Hamid 2 menyerahkan hartanya agar Turki tidak bangkrut.
Sultan Siak dan Sri Sultan Hamengku Buwono IX menyerahkan hartanya pada negara untuk membiayai perang dan operasional Indonesia.
Saat Mongol menyerbu Mesir, penguasa Bani Mamluk menyerahkan seluruh hartanya atas fatwa dari Izzudin Abdusalam untuk membiayai jihad.
Mengapa kita justru merasa bangga dan pamer bila bisa menghimpun dan mengoleksi kekayaan? Mengapa sukses diukur dengan kekayaan?
Harta untuk dibelanjakan dan diputar, bukan untuk ditimbun dan simbol sosial. Para Sahabat kaya, tetapi hartanya diputar dan didistribusikan.
Zubair bin Awam, Abdurrahman bin Auf, Talhah bin Ubaidilah, dalam semalam hartanya habis didistribusikan. Tak ada yang ditahan.
Siti Aisyah, saat mendapatkan harta, hari itu juga didistribusikan. Tak ada kekayaan yang menganggur. Itulah sebab kemakmuran cepat terwujud.
0 komentar: