Melompat dengan Ketidaktahuan
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)
Banyak model kehidupan dan kisah luar biasa tentang ketidaktahuan. Dari ketidaktahuan mereka memperoleh lompatan pemikiran dan revolusi sejarah hidup.
Imam Ahmad bin Hambal, dari sekian banyak pertanyaan, ternyata sering menjawab tidak tahu daripada fasih menjawabnya. Imam Abu Hanifah, yang sebelumnya ahli ilmu kalam, akhirnya belajar ilmu fiqh karena tak bisa menjawab soal kasus perceraian.
Imam Abu Hanifah awalnya ingin membentuk halaqah ilmu baru disamping halaqah gurunya. Namun pada saat, sang guru memintanya menggantikannya beberapa waktu, ternyata banyak pertanyaan jamaah yang tak bisa dijawabnya.
Akhirnya imam Abu Hanifah, mencatat semua jawabannya dan pertanyaan yang belum bisa dijawab kepada gurunya. Imam Ibnu Hazm, berjuang menjadi ulama besar setelah sebelumnya tak bisa melakukan shalat tahiyatul masjid.
Malaikat dan jin pun tidak tahu mengapa manusia dijadikan khalifah di Bumi. Rasulullah saw pun menunggu wahyu Allah untuk menjawab persoalan dan pertanyaan. Rasulullah saw pun sering bertanya pada sahabatnya di saat tertentu. Bukankah Rasulullah saw makhluk yang paling dimuliakan dan terjaga dari kesalahan ?
Andai Rasulullah saw tidak meminta pendapat Salman al Farisi, bagaimana akhir perjalanan perang Khandaq ? Bila Rasulullah saw tidak mendengarkan pendapat kaum Anshar saat perang Badar, bagaimana akhir perang Badar ?
Ketidaktahuan adalah keniscayaan hidup. Jadi jujur saja menghadapi semua ketidaktahuan. Bukankah alam semesta ini diciptakan begitu kompleks dan rumit ? Jadi wajar saja bila tidak mengetahui sesuatu.
0 komentar: