Manajemen Membongkar Aib?
Oleh: Nasruloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)
Allah kadang membuka kesalahan hamba-Nya. Kadang menyembunyikannya. Kesalahan yang ceritakan dalam Al-Qur'an adalah kisah nabi Adam, Yunus, dan beberapa fragmen nabi yang lainnya, termasuk Rasulullah saw. Beberapa ayat Al-Qur'an, turun karena kekhilafan Rasulullah saw dalam membuat keputusan. Mengapa kesalahan ini dibongkar?
Allah dan Rasulullah saw, membongkar karakter para ahlul kitab, munafikin dan Kafirin dengan sangat gamblang. Semua umat Islam yang membaca Al-Qur'an akan paham dengan detail prilaku mereka. Kesalahan yang berakibat kemudharatan yang sangat besar Allah buka lebar-lebar. Bagaimana dengan kesalahan seorang muslim?
Para pemimpin yang zalim paling sering diceritakan, dari Namrudz, Jalut, Firaun, Hamman, dan Qarun. Mengapa Allah tidak menutupi kezaliman mereka?
Suatu malam, Umar bin Khatab melakukan ronda. Didapati penghuni sebuah rumah sedang mabuk-mabukan sendirian. Umar tidak mendobrak rumah tersebut. Karena pelakunya masih bersembunyi-sembunyi ketika mabuk. Namun bila mabuknya sudah terang-terangan dan meremehkan hukum, barulah pelakunya ditindak.
Seorang ulama salaf ditemui oleh seorang wanita. Sang wanita mengaku berzinah. Wanita itu memohon agar anak yang dilahirkan diakui sebagai anak sang ulama. Setelah anak tersebut lahir, semua orang mendatangi sang ulama. Sang ulama berprilaku seperti anak tersebut adalah anaknya. Bahkan Sang ulama menitipkan rutin uang belanja melalui orang lain untuk wanita tersebut. Sang ulama menjaga aib wanita tersebut.
Jadi kesalahan yang bersifat pribadi, privasi yang pelakunya melakukan secara sembunyi, maka harus ditutupi aibnya. Jangan membongkar aib yang sifatnya pribadi, privasi yang keburukannya hanya menimpa si pelakunya saja. Bagaimana bila prilaku buruk seseorang berpotensi menghancurkan masyarakat?
Umar bin Khatab bila akan mengangkat seseorang menjadi walikota, gubernur, hakim, panglima perang, maka dia bertanya pada Huzaifah bin Yaman, apakah dia munafik? Bagaimana pengelolaan uangnya? Apakah ada catatan uang baitul mal (anggaran pembangunan) digunakan pribadi? Mengapa berbeda perlakuan Umar terhada pemabuk? Dia tak memperdulikan keburukan pemabuk, namun bila soal kepemimpinan Umar bertanya keburukan mereka yang akan diangkat menjadi pemimpin?
Dalam hadist, dalam kondisi tertentu diperbolehkan membongkar aib seseorang. Tujuannya agar melindungi efek keburukan dari orang tersebut. Bila kita kenal seseorang adalah perampok uang anggaran, apakah kita diam saja dengan dalih menjaga aib? Apalagi mengambilnya dengan terang-terangan di depan publik.
Prof Dr Muhammad As Shalabi, seorang ulama kelas dunia, menuliskan buku seri tentang Khalifatur Rasyidin, mereka mengirimkan pengawas ke baitul mall, menanyakan ke masyarakat tentang pejabat publik yang diangkatnya. Apakah ini bagian membongkar aib? Kepemimpinan ranah yang harus diawasi oleh siapapun. Umar Bin Khatab selalu menerima aduan keburukan dari siapapun tentang pejabat publiknya. Apakah ini membongkar aib?
Umar bin Khatab sebelum mengangkat seorang pejabat publik, mengirimkan "mata-mata" untuk mengawasi prilaku keuangan calon pejabat publik. Bila rakus terhadap penyelewengan uang anggaran maka tidak jadi diangkat. Bukankah memematai seorang mukmin tidak boleh? Mengapa dalam soal calon pemimpin, Umar melakukan hal tersebut? Lalu, bagaimana kaitannya dengan kondisi saat ini yang pemilihan pemimpin dilakukan secara langsung?
Kesalahan seorang mukmin harus ditutupi. Allah berjanji mereka yang menutupi aib seorang mukmin di akhirat nanti, bila menutupi aib mukmin di dunia. Apa yang sangat ditutupi Allah? Soal perzinahan sangat ditutupi Allah. Sehingga harus ada 2 saksi laki-laki atau 4 saksi perempuan. Seandainya ada yang memergoki kasus perzinahan bila tidak memenuhi syarat saksinya maka tidak boleh di hukum pelaku zinahnya.
Masih soal membuka aib. Bila kita belajar hadist, ada ilmu yang harus kita pelajari yaitu Rijalul Hadist. Ilmu tentang para periwayat hadist. Ilmu yang mengkategori apakah dia ulama yang terpercaya atau ulama yang buruk? Apakah ingatannya kuat atau pelupa? Mengapa ilmu ini hadir? Mengapa ada ilmu yang membongkar rahasia seseorang?
Rasulullah saw pernah bersabda yang isinya jangan berdusta atas nama Rasulullah saw. Seorang Sahabat pernah berkata yang isinya, teliti dari siapa belajar ilmu agama. Dua prinsip inilah yang kemudian beberapa ulama membuat dan mengembang kitab dan ilmu Rijalul Hadist. Tujuanya, mengklasifikasikan apakah hadist ini Shahih atau dhaif? Kuat atau lemah dari sudut orang yang meriwayatkan.
Menutup kesalahan sesama mukmin ada rambunya. Membukanya pun ada rambunya. Tak selamanya menutupi itu baik Tak selamanya membuka itu buruk. Bila sifatnya privasi, dosa yang berkaitan dengan dirinya tanpa menimbulkan keburukan bagi yang lain dan tidak dilakukan secara terang-terangan dan kesombongan, maka kita harus menutupi aib dan kesalahannya. Allah akan membalas kita dengan penutupan aib kita diakhirat.
Bila aib dan kesalahan tersebut dilakukan terang-terangan, dengan kesombongan dan keangkuhan, mulai mengajak orang lain untuk mengikuti dan bisa menimbulkan keburukan yang luas di masyarakat, maka keburukan itu harus dibongkar.
0 komentar: