Jeli Menetapkan Waktu Kemenangan
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)
Sultan Alib Arsalan dari dinasti Saljuk harus menghadapi kaisar Armanus Romawi. Sang kaisar berkekuatan 200.000 pasukan. Ada 300 komandan pasukan. Tiap komandan membawa 100 prajurit berkuda.
Ikut serta pula 35.000 Eropa. 15.000 prajurit perang terlatih dari Konstantinopel. 100.000 tukang penggali dan penjebol benteng dan 1.000 arsitek. 400 gerobak pembawa sendal dan paku. 2.000 gerobak pengangkut senjata, pelita, pelontar kecil dan besar dengan 1.200 pelontar. Misinya, membasmi Islam dan pemeluknya.
Lalu berapa jumlah kekuatan muslimin? hanya 20.000 pasukan saja. Sang Sultan Arsalan merasa gentar melihat banyaknya pasukan Romawi. Lalu apa yang dilakukannya ?
Ulama penasihatnya, Abu Nashr Muhammad, memberikan nasihat agar waktu pertempurannya bertepatan dengan hari Jumat setelah matahari tergelincir. Ketika para khatib memanjatkan doa untuk muhajidin.
Saat Jumat tiba, sang Sultan memimpin shalat. Sultan menangis, semua orang pun menangis karena tangisan Sultan. Beliau berdoa, pasukannya pun mengamini.
Sultan pun membuang busur dan anak panahnya, lalu mengambil pedangnya. Beliau mengenakan kain putih dan melilitkan di tubuhnya, sambil berpesan,"Jika aku terbunuh, maka inilah kafan ku."
Saat pasukan sudah berhadapan. Sultan turun dari kuda. Bersujud pada Allah dan melumuri wajahnya dengan tanah sambil berdoa.
Allahuakbar! Akhirnya kepada orang seperti merekalah kemenangan Allah diturunkan.
*) Muhammad al Fatih, Syekh Ramzi Al-Munyawi, Pustaka Al Kautsar Juni 2016
0 komentar: