Dosa dan Kesalahan, Tanda Kesempurnaan
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)
Akhlak sesama muslim salah satunya adalah berlapang dada. Berlapang dada dengan kesalahan, kekhilafan, kelemahan dan beragam kekurangan lainnya. Setiap muslim adalah cermin bagi muslim yang lainnya. Bila diri melihat orang lain dengan pandangan tertentu, maka orang lain pun melihat diri kita dengan pandangan tertentu pula.
Setiap orang punya "boroknya" sendiri-sendiri. Setiap orang memiliki kelemahannya sendiri-sendiri. Setiap orang memiliki masa kelamnya sendiri-sendiri. Bukankah tak ada pemain bola yang bisa bermain di semua lini? Bukankah tak ada profesor yang ahli di semua bidang?
Yang dituntut manusia adalah terus memperbaiki diri, belajar hingga akhir hayat, iqra-bertafakur-bertadabur, istighfar dan taubat, dan membersihkan jiwa. Yang dituntut adalah hari ini lebih baik dari hari kemarin. Yang dituntut adalah bersegera kepada ampunan Allah. Manusia tak pernah dituntut untuk bersih dari dosa, kesalahan dan kemaksiatan.
Bukankah doa para Nabi pun adalah pengakuan kezaliman diri? Bukankah doa para Nabi pun memohon ampunan? Bukankah para Nabi pun dalam seluruh tindakannya dalam arahan Allah?
Kebaikan manusia berasal dari jatuh pada kesalahan lalu membuat lompatan. Kebaikan manusia berasal dari belajar terhadap kesalahan. Kebaikan manusia berasal dari keinsafan terhadap kemaksiatan dan dosa. Penemuan manusia berasal dari kesalahan. Kesalahan membuat perubahan peradaban manusia.
Bila ingin membicarakan kesalahan, aib, cacat, dosa, maksiat, kebodohan, kekhilafan dan keteledoran, maka semuanya ada pada diri anak adam. Perbedaan manusia dengan manusia lainnya adalah pembelajaran, lompatan, revolusi hidup dan mindset dari kesalahan.
Kesalahan dan dosa adalah bagian kesempurnaan manusia. Yang membuat malaikat diperintahkan bersujud kepada manusia adalah dengan kesalahannya mampu melampaui dan mengejar kemuliaan malaikat. Itulah fungsi peran khalifah pada diri manusia.
0 komentar: