Daftar Kegagalan, Bukan Daftar Penyesalan
Oleh: Nasruloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)
Buatlah daftar kegagalan. Tapi jangan membuat daftar penyesalan. Daftar kegagalan adalah daftar ketangguhan, daya juang, semangat yang tak pernah berhenti. Daftar kegagalan cermin kualitas diri.
800 tahun umat Islam gagal membebaskan Konstatinopel. Shalahuddin Al Ayubi ratusan pertempuran tidak berhasil mengusir tentara Salib dari Jerusalem. Dari generasi Saljuk, Zanky, setelah Shalahuddin Masjidil Aqsa bisa dibebaskan.
Daftar kegagalan bertanda bahwa diri penuh dengan ide, imajinasi dan langkah yang terus diwujudkan. Menulis daftar kegagalan bertanda keberhasilan berdamai dan menaklukkan masa lalu.
Bila ingin cepat sukses, maka level kegagalan harus dinaikan, begitulah seorang motivator berbicara. Dari puncak kegagalan, jalan kesuksesan dimulai. Daftar kegagalan sangat jauh berbeda dengan daftar penyesalan.
Daftar penyesalan adalah daftar kerapuhan dan ketidakberdayaan. Habisnya energi dan gagasan untuk bangkit. Penyesalan adalah luka yang dalam. Sedang kegagalan, sebuah kondisi yang masih bisa dikendalikan dan dikelola.
Nabi Nuh memang gagal selama 800 tahun menyadarkan umatnya secara totalitas. Namun tak pernah membuat daftar penyesalan. Nabi Musa gagal membawa kaumnya ke Palestina karena ketakutan dan keengganan Bani Israel, namun tidak pernah menyesali tindakan kaumnya. Ketika membuka pintu penyesalan, disitulah pintu solusi tertutup rapat dan energi terkuras total.
Rasulullah saw gagal berhijrah ke Thaif, namun beliau kembali ke Mekkah dengan strategi baru ke hijrah ke Madinah. Rasulullah saw gagal membimbing pamannya Abu Thalib membaca kalimat Tauhid menjelang wafatnya, namun beliau terus mendoakan pamannya tiada henti. Hingga akhirnya sang paman mendapat syafaat beliau.
Boleh gagal, tapi jangan menyesali. Dalam kegagalan jangan ada penyesalan. Kegagalan dan penyesalan, sesuatu yang terpisah maka jangan disatukan. Sering kali rahasia terungkap dari sebuah kegagalan yang tak diperoleh dari teori-teori kesuksesan.
0 komentar: