Bisnisnya untuk Memerdekakan Manusia
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)
Darah Rasulullah saw mengalir pada sosok ini. Allah telah memberikan kelapangan dan curahan rezeki yang berlimpah ruah padanya. Perdagangannya untung besar. Pertaniannya berkembang pesat. Kebaikannya berlimpah, begitu pula hartanya.
Namun sosok ini tidak pernah takabur dan sombong. Kekayaannya digunakan untuk meraih kemenangan akhirat. Karena sebaik-baik kekayaan ditangan orang yang shalih.
Amalan yang sangat luar biasa dari sosok ini adalah bersedekah dengan cara sembunyi-sembunyi. Setiap malam sosok ini mengitari 100 rumah di Madinah. Saat seluruh orang terlelap tidur. Dia bangun dari pembaringannya. Memanggul berkarung-karung gandum di atas punggungnya.
Mencari orang miskin yang memiliki harga diri. Mencari orang yang membutuhkan tetapi tidak pernah meminta. Di taruhnya masing-masing gandum di setiap rumah.
Para penduduk Madinah tidak pernah tahu siapa yang memberi gandum tersebut. Tak pernah tahu asal muasal sumber rezeki tersebut.
Tokoh ini masih misteri hingga sosok ini meninggal dunia. Saat sosok ini meninggal dunia. Saat sosok ini dimandikan. Terlihat bekas-bekas hitam di punggungnya.
Sejak sosok ini meninggal tidak ada lagi gandum yang tergeletak di depan pintu rumah-rumah miskin di Madinah. Siapakah dia ?
Sosok ini keturunan Rasulullah saw. Darah pebisnis Rasulullah saw dan Siti Khadijah mengalir deras pada sosok ini. Namun bisnisnya untuk membebaskan manusia dari kemiskinan. Memuliakan manusia dengan hartanya. Bukan memuliakan dirinya.
Tokoh ini masih misteri karena akan diceritakan cara beliau membebaskan manusia dari berbagai belenggu dari bisnisnya.
Sosok ini memang rahasia. Kaum muslimin pun banyak yang tidak tahu nama aslinya. Nama panggilannya lebih dikenal. Bila saya melihat silsilah para Habaib, yang tertera justru nama panggilannya.
Sosok ini, dengan keluasan harta dari bisnisnya, banyak membebaskan manusia dari perbudakan. Total budak yang dimerdekakan semasa hidupnya berjumlah 1.000 orang.
Dia memerdekakan budak apabila budaknya berbuat baik sebagai imbalan kebaikannya. Dia juga memerdekakan budak apabila budaknya berbuat buruk kemudian bertaubat sebagai balasan baginya atas taubat.
Pembebasan terhadap budak-budaknya paling banyak terjadi pada malam idul fitri. Dimana dia memerdekakan pada malam yang penuh berkah itu sebanyak apa yang telah Allah ditakdirkan.
Setiap budak yang dibebaskan, diminta untuk menghadap kiblat untuk berdoa memintakan ampun pada Allah. Kemudian dia membekali mereka dengan bekal yang bisa menjadikan hari raya mereka benar-benar hari raya dan kebahagiaan mereka.
Keuntungan bisnisnya telah membebaskan manusia dari kemiskinan dan perbudakan. Itulah sosok Zainal Abidin yang nama aslinya adalah Ali Bin Husein Bin Ali yang merupakan cicit dari Rasulullah saw.
Referensi:
Para Tabiin, Dr Abdurrahman Ra'fat al Basya, Penerbit Darul Haq, September 2017
0 komentar: