Copas
Kemarin adalah hari peringatan 60tahun di gantung nya Pemimpin Turki masa lalu Adnan Menderes.
Menderes di kudeta oleh militer Kemalis karena mencoba mengembalikan Turki menuju haluan islami.
Menderes dikudeta pada 27 Mei 1960 oleh Jenderal Kemal Gursel, Kudeta ini menciptakan perang saudara di Turki yang memakan korban tidak sedikit.
Menderes dikenal dengan muazzin yang syahid. Karena dia mengembalikan azan ke dalam bahasa Arab setelah Attaturk melarang azan memakai bahasa Arab.
Saat dikudeta, partai pimpinan Menderes waktu itu yakni partai Demokrat adalah pemenang pemilu 2x di Turki. Meskipun di pemilu terakhir suara partai nya menurun.
Menderes di gantung satu tahun setelah kudeta itu bersama dengan dua orang menteri nya yang merupakan tokoh sentral pemerintahan Menderes.
Pulau dimana Menderes digantung oleh militer, diubah menjadi pulau demokrasi oleh Erdogan untuk memuliakan Menderes.
Kudeta militer di Turki di masa lalu di buka oleh Erdogan dan pelakunya di seret ke pengadilan jika mereka masih hidup.
Bahkan salah satu pelaku kudeta di Turki masa lalu Jenderal Kenan Evren hampir bunuh diri karena Erdogan mengancam akan membuka kasus dia dan menyeretnya ke pengadilan.
Kenan Evren melakukan kudeta militer atas Suleyman Demirel tahun 1980 dan menangkap 600.000 orang lalu mengeksekusi mati ratusan lainnya.
Kenan Evren di kirim ke penjara oleh Erdogan dengan status penjara seumur hidup pada tahun 2014. Dan 2017 Evren mati dalam posisi masih sebagai tahanan.
Dalam pidato peringatan digantungnya Menderes kemarin, Erdogan berpidato: Orang orang yang menggantung Menderes adalah kelompok yang juga akan memasang jerat di leher kita apabila mereka diberikan kesempatan berkuasa di Turki.
Erdogan langsung menyerang kelompok sekuler tanpa basa basi. Nyali Erdogan adalah mixed antara politisi yang ulung dan jenderal perang yang gagah. Inilah mental leadership yang memang dibutuhkan oleh Turki.
Tengku Zulkifli Usman
0 komentar: