Yang Paling Siap Keluar dari Krisis
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)
Bertahan di saat krisis. Umat Islam tinggal membuka lembaran sejarahnya sendiri. Perjalanan 1.400 tahun sebagai umat akhir zaman memberikan banyak khazanah pengalaman dan keilmuan untuk menghadapi setiap kondisi. Umat Islam seharusnya yang paling siap menghadapi krisis dan yang paling cepat keluar dari krisis. Mengapa tidak belajar dari perjalanan 1.400 tahun?
Bertahan dari krisis. Umat Islam, seharusnya umat yang paling kuat menghadapi krisis, juga yang paling cepat keluar dari krisis. Setiap hari ditempa oleh Allah dengan beragam ibadah dan akhlak. Bukankah shalat dan sabar menjadi penolong? Penempaan sabar sebagai penempaan jiwa. Shalat sebagai penempaan fisik untuk membackup penempaan jiwa. Bila jiwa sudah siap, apakah ada yang bisa menghalangi dan mencelakakannya?
Menghadapi krisis, umat Islam seharusnya umat yang paling siap menghadapi dan keluar dari krisis. Bukankah Rasulullah saw sudah mengabarkan seluruh peristiwa yang akan dihadapi dan dilalui umat Islam hingga hari kiamat? Bukankah Rasulullah saw sudah mengajarkan manajemen resiko dalam menghadapi huru-hara, Krisis, kebaikan-keburukan? Kita hanya berijtihad sesuai jamannya lalu mempraktekkannya saja.
Bimbingan Rasulullah saw tidak pernah putus dalam bentuk As Sunnah. Dalam kisah para ulama dan pemimpin yang bertakwa, Rasulullah saw hadir pula dalam mimpi-mimpi mereka. Imam Hasan As Syadzali, bertemu dengan Rasulullah saw dalam mimpinya, saat umat Islam menghadapi serbuan tentara Salib yang dipimpin oleh Raja Louis IX. Disitu Rasulullah saw memberikan strategi kemenangan. Mengapa kita belum mengambil Sunnah Rasulullah saw dalam menghadapi Krisis? Mengapa Rasulullah saw tidak hadir dalam mimpi-mimpi kita dalam menghadapi Krisis?
Bukankah Allah selalu membimbing dan memberikan hidayah kepada yang bertakwa? Buka kembali Al-Qur'an. Taati syariat-Nya. Ambil keputusan sesuai Maqasid Syariah dan ushul fiqh. Allah akan mengilhamkan juga ilmu laduni secara langsung ke dalam dada setiap manusia. Begitu banyak khazanah dan perangkat yang sudah disiapkan Allah untuk menghadapi tantangan dalam kehidupan ini.
Syekh Nawawi Al Bantani dalam kitabnya Nasihahul Ibad, mengutip perkataan para ahli hikmah, "Terlahir sebagai muslim sudah cukup membuatku bersyukur kepada Allah." Karena dalam Islamlah semua perangkat menghadapi zaman sudah disiapkan dan diajarkan. Sudahkah merasakannya?
0 komentar: