Yahudi Menghancurkan dengan Tangan Pihak Lain
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)
Ka'ab bin Asyraf, Yahudi Bani Qainuqa, sering mendatangi Mekah. Memasuki setiap rumah tokoh Quraisy dan menetap di rumah Al-Muththalib bin Abu Wadah. Dia melantunkan syair sambil menangis. Menyebut orang-orang yang menjadi korban dan dikuburkan di sumur Badar. Dia berharap tindakannya dapat membangkitkan kembali kecemburuan suku Quraisy untuk menyerang kaum Muslimin.
Abu Sofyan bertanya padanya, "Mana yang engkau sukai, agama kami atau agama Muhammad dan rekannya? Manakah dua golongan ini yang lebih lurus?" Ka'ab bin Asyraf menjawab, "Jalan kalian yang lebih lurus dan utama." Lalu Ka'ab bin Asyraf kembali ke Madinah dengan melantunkan syair baru yang menjelekkan istri para Sahabat dengan ketajaman lidahnya. Ka'ab bin Asyraf terus berusaha mempengaruhi suku Quraisy untuk menghancurkan kekuatan Muslimin.
Ka'ab sangat dihormati karena dialah tokoh Yahudi Bani Qainuqa. Orang terkaya sebagai pengusaha emas, suka berbuat baik kepada orang Arab, memiliki benteng sendiri di belakang benteng Yahudi Bani Nadhir.
Dalam perang Sawiq, Salam bin Misykam Yahudi Bani Nadhir, memberikan fasilitas rumah, penginapan dan makanan bagi Abu Sofyan untuk menyerang kaum Muslimin di Madinah. Dia juga memberikan informasi pasukan Islam sehingga pasukan Quraisy berhasil membunuh dua orang laki-laki dari kaum Anshar. Yahudi terus memberikan fasilitas agar Quraisy sukses menghancurkan kaum Muslimin.
Upaya Yahudi membujuk Quraisy tidak pernah berhenti. Mereka terus mendatangi semua suku Arab dan kelompok yang sakit hati yaitu Munafikin. Hingga akhirnya Yahudi berhasil meyakinkan pembesar Quraisy dengan perkataannya, "Kami pasti akan ikut bersama kalian sehingga kita dapat menghabiskan musuh hingga ke akar-akarnya." Quraisy pun tersanjung dan bersemangat menyambut ajakan Yahudi.
Yahudi dan Quraisy bersama-sama mendatangi suku Ghatafan dan berbagai suku Arab lainnya dengan memaparkan rencana penyerangan dan persetujuan Quraisy terhadap rencana tersebut. Akhirnya mereka bersepakat.
Isi kesepakatannya:
a. Suku Ghatafan bergabung dengan membawa 6.000 prajurit
b. Yahudi membayar suku Ghatafan dengan seluruh buah-buahan Khaibar dalam waktu setahun.
c. Suku Quraisy menyiapkan 4.000 pasukan.
d. Pasukan dipimpin oleh Abu Sofyan
Perang Khandaq pun terjadi dari hasil lobi-lobi Yahudi terhadap seluruh kekuatan yang memusuhi Rasulullah saw di Hijaz. Dari 10.000 pasukan, adakah kekuatan pasukan Yahudi? Yahudi hanya membantunya secara diam-diam seperti gerakan Munafikin di jantung kota Madinah.
Begitulah Yahudi, menghancurkan musuh bukan dengan tanganya sendiri. Tetapi memprovokasi orang lain untuk menghancurkan yang menjadi musuh Yahudi. Bagaimana sekarang?
0 komentar: