Wafatnya Penghianat Rakyat Palestina
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)
Najib Abdul Aziz di penjara oleh Gamal Abdul Naser tanpa diketahui sebabnya. Padahal beliau aktif di masyarakat dengan mengurus keluarga fakir miskin dan mendamaikan antar warga yang ribut. Karena kebaikannya, Allah memberikan karamah berupa mimpi yang benar.
Suatu malam dia bermimpi. Dalam mimpinya dia melihat Gamal Abdul Naser sekarat pada September 1970. Penghuni penjara heboh dengan mimpinya. Akhirnya berita ini sampai juga badan intelejen. Atas kehendak Allah, mimpi itu menjadi kenyataan. Pada 28 September 1970 Gamal Abdul Naser meninggal secara mendadak.
Gamal Abdul Naser telah menjual perdamaian Palestina dan Israel dengan jutaan dolar. Perdamaian yang merugikan Palestina. Merancang perang 'bohongan' 1967 yang membuat Israel mampu memperluas area penjajahannya atas Palestina. Menjelang kematiannya Gamal Abdul Naser tetap berbicara pada kawannya Shalah Dasuqi, "Kita harus berdamai dengan Yahudi."
Gamal Abdul Naser menderita penyakit gula Bronze. Yang secara kedokteran terkenal sebagai penyakit yang menyerang 80% masyarakat Yahudi. Penyakit ini adalah penyakit keturunan dan bukti kuat bahwa penyakitnya bersumber dari Yahudi.
Dr Rifai Kamil, dokter yang menyaksikan kematian Pribadi Gamal Abdul Naser berkata, "Sesungguhnya Gamal Abdul Naser mati karena mall praktek (kesalahan pengobatan). Dia menderita penyakit gula dan hidup hanya dengan satu ginjal.
Saat kunjungan para raja dan pemimpin Arab ke Mesir, Gamal Abdul Naser terlambat makan siang karena mengantar tamunya ke bandara. Akibatnya kadar gulanya turun drastis, lalu pingsan. Dokter kepresidenan menganggapnya serangan jantung. Seharusnya memeriksa dulu kadar gulanya. Ada juga yang menyebarkan berita bahwa kematiannya karena racun. Ingin diotopsi, namun dilarang oleh Anwar Sadat.
Penyakit gulanya sering kambuh sejak 1962 setelah kembali dari lawatannya dari Syiria. Kambuhan terakhir 1967 dan meninggal 1970. Gamal Abdul Naser harus menanggung derita sakitnya dari 1962-1970 atau 8 tahun. Ini fenomena bahwa saat para pemimpin membiarkan penyiksaan terhadap rakyat Palestina. Maka Allah menggantinya dengan siksaan yang lebih keras. Ini pun berlaku pada Simon Perez
0 komentar: