Ulama Lulusan Pasai di Majapahit
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)
Kesaksian Ibnu Batutah menyebutkan bahwa Sultan al-Malikuzh Zhahir, selain sebagai Sultan Pasai, juga seorang ulama yang mendirikan pula pondok pesantren yang disebut Meunasah. Inspirasinya dari Madrasah Nizhamiyah yang didirilan oleh Wazir besar Nizamudin Mulk dari Bani Saljuk dimana Imam Al Ghazali pernah menjadi guru besarnya.
Meskipun ada yang berpendapat bahwa Kesultanan Samudera Pasai mundur akibat serangan Majapahit, tetapi pelajaran agama Islam di Pasai tidak terhenti. Sejarah kerap kali menunjukkan, meskipun kadang orang terpukul secara politik, tetapi semangat yang tertekan akan menjelma dalam gerak agama untuk memihara aqidah.
Menurut Buya Hamka, ketika Majapahit menyerbu Pasai, banyak alim ulama Pasai yang tertangkap dan diangkut ke Jawa. Akan tetapi, setelah sampai di Jawa, mereka pun menjadi penyebar Islam yang giat sehingga sejarah tanah Jawa mengakui juga betapa besar pengaruh orang-orang buangan Pasai itu dalam penyebaran Islam di Jawa.
Disebutkan di dalam Sejarah Raja-Raja Pasai sebagai berikut, "Sang Nata, (sebutan yang lain bagi Batara Majapahit) bertitah: "Akan segala tahanan orang Pasai itu, suruhlah ia duduk di tanah Jawa ini, menurut kesukaan hatinya."
Disamping ulama Pasai yang ke Majapahit akibat persoalan politik, ada juga mereka yang tinggal di Majapahit namun belajar Islam ke Pasai. Contohnya Raden Makdum Ibrahim atau Sunan Bonang yang pergi ke negeri Pasai, Aceh, untuk berguru kepada Syekh Maulana Ishak, ayahanda Sunan Giri. Sejak kecil, sudah tampak kecerdasan dan keuletan Raden Makdum Ibrahim dalam menuntut ilmu.
Yang tercatat pernah belajar ke Pasai bersama Sunan Bonang adalah Sunan Giri. Awalnya belajar dengan Sunan Ampel, Setelah Sunan Ampel merasa cukup memberikan ilmu kepadanya memutuskan untuk mengirim Raden Paku (Sunan Giri) dan Raden Makdum Ibrahim (Sunan Bonang) menuju Pasai untuk berguru pada ulama-ulama termahsyur di tanah serambi Mekah tersebut. Adapun secara khusus bagi Raden Paku sengaja dikirim ke Pasai untuk bertemu dengan ayah kandungnya Syekh maulana Ishaq.
Sumber:
https://www.google.com/amp/s/historia.id/amp/kuno/articles/syekh-jumadil-kubra-dan-orang-islam-di-majapahit-PdlpZ
https://www.google.com/amp/s/amp.tirto.id/sejarah-hidup-sunan-bonang-dakwah-islam-lewat-gamelan-sastra-gdlD
https://islamtoday.id/ulas-nusa/20200121104315-5873/perjalanan-keilmuan-sunan-giri-dari-ampeldenta-hingga-pasai/
Dari Perbendaharaan Lama karya Buya Hamka
0 komentar: