Thariqah dan Kemerdekaan Indonesia
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)
Thariqah apakah hanyalah sekumpul orang yang tekun dengan wiridan? Thariqah adalah gerakan pembangun spiritual, yang dimulai dari pemahaman terhadap Al-Qur'an dan As Sunnah, meraih marifatullah, marifatulinsan, marifat terhadap alam semesta hingga memahami semua hakikat yang ada. Dari sinilah gerakan dakwah dan peradaban di mulai. Thariqah pun memberikan sumbangsih besar bagi kemerdekaan Indonesia.
Saat Portugis dan Belanda baru memasuki Sunda Kelapa, siapakah yang melakukan gerakan perlawanan? Sultan Ageng Tritayasa dan Syekh Yusuf Al Makasari. Syekh Yusuf adalah Mursyid dari Thariqah Khalwatiyah. Syekh Yusuf juga memiliki murid para sultan di Hindustan. Saat Syekh Yusuf ditangkap, beliau memimpin perlawanan dari Cylon dengan mendidik para jamaah haji dan mengirim risalah-risalah kepada murid-muridnya di Nusantara
Setelah itu, Syekh Nawawi Al Bantani membawa Tariqah Qadiriyah Naqsabandiah ke bumi Banten. Akhirnya meletuslah gerakan perlawanan rakyat Banten terhadap Belanda. Karena terus dibatasi gerakannya, akhirnya Syekh Nawawi kembali ke Mekkah, mengajarkan Thariqah ini hingga sampai ke Syekh Al Khatib Sambasi, Kiyai Khalil Bangkalan hingga ke Abah Anom Pesantren Suralaya Tasikmalaya. Jiwa semua perjuangan adalah spiritualitas yang tinggi.
Perang Jawa, guru dari Pangeran Diponegoro juga para penganut Thariqah. Dipercaya berasal dari Thariqah Sanusiyah. Thariqah Sanusiiyah akhirnya berkembang menjadi Thariqah Idrisiyah. Perang Padri juga dipengaruhi oleh Thariqah Syatariyah. Semua perjuangan membutuhkan energi spiritual yang mampu menghancurkan semua ketakutan kelemahan dan keterbatasan. Modal itu semua berada pada spiritual yang menyala. Itulah awal dari semua perbaikan dan gerakan peradaban.
Hasan Al Banna dengan gerakan Ikhwanul Muslimin mengatakan bahwa gerakan ini bukan gerakan thariqah semata, namun tetap menerima thariqah yang berdasarkan Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah saw untuk membangun jiwa spiritual kadernya. Risalah Wirid Al Matsurat Kubra dan Surga, dan Risalah kewajiban seorang kader dakwah mengindikasikan adanya pengaruh gerakan Thariqah dalam tubuh Ikhwanul Muslimin. Bagaimana Thariqah bisa mempengaruhi gerakan ini?
Pemikir Mesir, Dr Anwar Jundi, dalam bukunya yang mengupas biografi Hasan Al Banna, mengatakan bahwa kekuatan Hasan Al Banna dalam menaklukkan hati manusia berasal dari jiwa spiritualitas yang sangat kuat. Kekuatan menggerakkan jutaan orang Mesir dalam menghadapi kolonial Inggris disebabkan oleh kekokohan spiritualitas. Ini semua hasil didikan orang tuanya yaitu Syekh Ahmad As-Sa'ati yang merupakan pemuka Thariqah Asy-Syadzaliyah. Orang tua Hasan Al Banna pun memiliki syarah atas beberapa wiridan Asy-Syadzaliah yang diberi nama Al-Wadhifah Az-Zaruqiyah.
Seorang penulis terkenal Amerika, Robert Jackson, membedah keteguhan Hasan Al Banna dalam menghindari godaan dan bujuk rayu yang diarahkan para imperialisme dan kolonialisme kepadanya. Yaitu, nilai-nilai sufisme yang jernih dan kezuhudan yang alamiah. Ini terlihat dari kesederhanaan hidupnya. Bahkan rumahnya pun hanya disebuah jalan yang sempit.
Di masa lalu, Thariqah Qadiriyah telah mampu menjadi ruh perjuangan Shalahuddin Al Ayubi. Dimana para pengikutnya menjadi petinggi, panglima dan prajurit Shalahuddin Al Ayubi. Thariqah Syadziliyah bersama rakyat dan Sultan Mesir mampu mengalahkan serbuan tentara Salib yang membuat Kaisar Louis IX terkalahkan. Thariqah Sanusiyah yang merupakan turunan dari Syadziliyah mampu mengusir kolonialis Perancis dan Italia dari negri-negri Magrib. Itulah kekuatan spiritualitas yang membangkitkan perlawanan dalam keterbatasan.
Sekarang apakah kekuatan spiritualitas akan mampu mengalahkan semua Hegemoni peradaban yang penuh kezaliman dalam semua sektor kehidupan? Biar sejarah yang membuktikan.
0 komentar: