Tanda Rapuhnya Pemerintahan
(Diringkas dari Buku Dari Perbendaharaan Lama, Karya Buya Hamka)
Perangai manusia di segala zaman, baik feodalisme, diktator, maupun demokrasi tetap saja sama.
Gelar dan jabatan pemerintahan sering kali hanya di atas kertas saja. Penguasa sebenarnya dalam genggaman yang tak terlihat. Ini yang terjadi sekarang.
Saat kerajaan kuat, para raja memakai gelar sederhana. Saat mundur, gelarnya semakin mulia dan panjang, padahal tak berarti lagi.
Oleh Belanda, semakin banyak kekuasaan raja dicopot dan tanahnya dirampas. Bertambah panjang gelar sanjungan yang diberikan.
Semakin rapuh, sang raja semakin dilayani dan rapi para pengawalannya. Bila perlu ditambahkan masa berkuasanya.
Semakin rapuh, yang mengelilinginya semakin menjauhkan raja dari rakyatnya. Yang mengelilinginya semakin banyak dan rapat.
Semakin rapuh, yang mengelilingi raja hanya para budak, mereka yang tak dikenalinya dan kompeni Belanda.
Semakin rapuh, saat keluar istana harus diiringi Belanda. Megah kelihatan pada lahir, namun bathinnya remuk. Kesepian dalam keramaian.
0 komentar: