Takwa dan Jihad, Semuanya Tak Terasa
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)
Tentukan lapangan jihad secara spesifik. Disitulah Allah akan membersamai dan menurunkan pertolongan-Nya. Dengan jihad, seluruh potensi dan energi menjadi maksimal. Dengan jihad, medan kehidupan dijelajahi. Dengan jihad, kemenangan bisa diraih dengan sempurna.
Bekal jihad adalah takwa. Takwa seperti magnet yang menarik dan menghimpun energi kehidupan. Takwa menciptakan energi alam tunduk di bawah kendali. Takwa membuat perjalanan jihad menjadi mudah dan ringan. Takwa bekalnya. Jihad cara mengarungi kehidupan ini.
Takwa itu seperti bahtera. Takwa itu perahu di tengah lautan. Perahu yang kecil. Perahu ala kadarnya. Perahu yang hanya sepotong kayu pun mampu mengarungi lautan samudera yang luas dan dalam. Bagaimana bila takwa terus diperbaiki, diperindah, diperkokoh sehingga seperti kapal tongkang dan pesiar? Lebih mudah lagi mengarungi hidup.
Kapal yang bersandar di pantai. Perahu yang menepati di pantai. Dapatkan meraih harapan? Maka gerakanlah dengan jihad. Arungi lautan dengan semangat dan energi jihad. Jihadlah energi yang menggerakkan kehidupan. Inilah yang membuat para Sahabat menang dalam semua medan pertempuran. Walaupun dalam pertempuran ada jatuh dan terpukul, namun akhirnya adalah kemenangan.
Berapa banyak luka Khalid bin Walid? Hampir disekujur tubuhnya. Padahal dia pedang Allah. Abu Sofyan mata buta saat perang Hunain akibat panah. Bagaimana luka Rasulullah saw saat perang Uhud? Pertempuran memang menimbulkan luka dan kesulitan yang mendalam. Namun takwa dan jihadlah yang membuat seluruhnya tak terasa.
Bila perjalanan terasa berat. Bila kesulitan terasa menghimpit. Bertanyalah, ada yang kurang dari ketakwaan diri? Bertanyalah, semangat jihad masih lemah? Bertanyalah, keyakinan sudah pudar? Bila jihad terus bersemayam, bila takwa menjadi bekal, maka Allah akan menunjukkan semua jalan kemudahan dan kemenangan.
0 komentar: