Seni Perang Yahudi: Berlindung Dibalik Benteng (3)
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)
*Perang Bani Quraizah*
Yahudi Bani Quraizah berkhianat pada Rasulullah saw di perang Khandaq. Mereka telah menyiapkan 1.500 pedang, 2.000 tombak, 300 baju besi dan 500 perisai untuk membongkong kaum Muslimin dari belakang. Saat itu Muslimin sedang menghadapi kepungan gempuran 10.000 pasukan dari Quraisy, Ghatafan dan Arab Badui lainnya. Benteng Bani Quraizah pun sangat kokoh.
Perang Khandaq dimenangkan oleh Rasulullah saw. Beliau hendak membersihkan diri sejenak. Tiba-tiba Malaikat Jibril datang sambil menghunus pedang sambil berkata, "Mengapa engkau telah meletakkan senjata? Padahal para malaikat belum meletakkan senjata. Aku tidak kembali ke sini kecuali untuk mengejar musuh."
Jibril melanjutkan, "Bangkitlah dengan orang-orang yang bersamamu ke Bani Quraizah. Aku akan berangkat di depanmu. Aku akan mengguncangkan benteng Yahudi Bani Quraizah dan menyusupkan ketakutan ke dalam hati mereka." Rasulullah saw menyambut seruan Jibril tersebut.
3.000 pasukan muslimin segera dibentuk. Penunggang kudanya hanya 30 orang. Panglimanya diserahkan ke Ali bin Abi Thalib. Pasukan bergerak ke benteng Bani Quraizah. Dari dalam benteng terdengar ocehan mereka yang melecehkan Rasulullah saw. Saat tahu Rasulullah saw datang ocehan hinaan berhenti.
Rasulullah saw mengepung benteng Bani Quraizah selama 25 hari saja. Muncullah ketakutan luar biasa pada diri Yahudi Bani Quraizah. Persiapan Yahudi Bani Quraizah berupa 1.500 pedang, 2.000 tombak, 500 baju besi dan 500 perisai tak ada artinya. Tak ada pertempuran dan perlawanan dari Yahudi Bani Quraizah.
Pemimpin Bani Quraizah mengirimkan pesan kepada Rasulullah saw agar mereka diperbolehkan pergi seperti Yahudi Bani Nadhir dengan meninggalkan persenjataannya, namun diperbolehkan membawa unta. Tapi Nabi menolaknya.
Yahudi Bani Quraizah mengirimkan pesan lagi bahwa mereka akan meninggalkan seluruh harta, persenjataan dan yang lainnya. Tapi Rasulullah saw tetap menolaknya. Melihat gelagat tersebut akhirnya mereka meminta sekutunya terdahulu yang sudah masuk Islam untuk bernegoisasi dengan Rasulullah saw. Akhirnya, diputuskan mereka mengikuti hukum yang terdapat dalam kitab Taurat.
Strategi Yahudi tetap tak berubah. Walaupun mereka telah menyiapkan peralatan tempur yang lengkap namun strategi utamanya tak pernah berubah yaitu berlindung di Benteng. Inikah penyebab Yahudi Israel fokus pada Iron Dome? Dan persenjataan jarak jauh? Namun tak berani mengerahkan pasukan infantri?
0 komentar: