Selama Berhaji, Tidurnya pun Bersujud
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)
Suatu hari seorang pemuda dipanggil oleh Umar bin Khatab. Umar bertanya, "Siapa nama mu?" Masruq menjawab, "Masruq bin al Adja." Umar melanjutkannya, "Al-Adja itu nama syetan. Kamu adalah Masruq bin Abdurahman." Sejak itu bapaknya berganti nama "Abdurahman".
Masruq berarti anak yang diculik. Sebab, saat kecil dia pernah diculik, namun kemudian berhasil ditemukan kembali. Ayahnya saat itu masih musyrik.
Masruq berkata, "Ketika seseorang telah memasuki usia 40 tahun, hendaklah mawas diri terhadap Allah."
"Cukuplah kebodohan seorang mukmin jika ia kagum terhadap perbuatannya. Cukuplah kealiman seorang mukmin jika dia takut kepada Allah."
"Sudah semestinya seseorang punya tempat khusus untuk menyepi, mengingat segala dosa, dan memohon ampun darinya."
"Demi Allah, seandainya malaikat mendatangiku lalu mengabarkan bahwa Allah tidak akan menyiksaku, aku akan tetap beribadah sungguh-sungguh."
Masruq selama perjalanan haji melakukan shalat malam di atas untanya. Selama Berhaji, dia tidak pernah tidur kecuali dalam posisi sujud hingga kembali ke kampung halamannya.
Istri Masruq bercerita, Masruq melaksanakan shalat sampai kakinya bengkak. Bila malam tiba, Masruq menggeraikan selambu untuk menghalangi dia dan sanak keluarganya, kemudian tenggelam dalam shalatnya dan mengosongkan diri dari keluarga dan hiruk pikuk dunia.
Masruq terus berpuasa walaupun kondisi hari sangat terik. Putrinya menyarankan untuk berbuka. Tapi Masruq menolak karena mengharapkan kemudahan pada hari yang lamanya sama dengan 50 ribu tahun.
Menjelang ajal, dirinya gelisah. Saat ditanya kegelisahannya, "Inilah saat dimana aku tidak tahu akan kemana aku pergi? Di depanku ada dua jalan. Aku tidak tahu ke surga atau ke neraka?"
Sumber:
Shifatush Shofwah imam Ibnul Jauzy
0 komentar: