Risalah Jihad
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)
Jihad adalah menguras potensi dalam membela agama Allah, dan tidak takut cercaan orang yang mencerca dalam melaksanakan agama Allah (Ibnu Abbas ra). Jihad adalah bekerjalah untuk Allah dengan sebenar-benarnya kerja, dan beribadahlah kepada Allah dengan sebenar-benarnya ibadah (Muqatil). Tujuan jihad adalah membentuk masyarakat islami dan membentuk negara Islam yang benar (Dr Said Ramadhan Al-Buthi).
Sebagian dari jihad, memunculkan emosi yang dinamis dan kuat, yang dapat memupuk rasa cinta pada kemuliaan dan kejayaan Islam. Yang membisikkan kerinduan pada kekuasaan dan kekuatan Islam. Yang menangis sedih melihat kelemahan dan kehinaan yang dialami kaum muslimin. Yang tersayat dan terbakar mengetahui kondisi yang tidak diridhai oleh Allah, Rasulullah saw dan jiwa hati mukminin.
Sebagian dari jihad, menjadikan kepedulian yang kontinu dan kedukaan yang mendalam sebagai pemicu untuk berfikir serius mencari solusi dan jalan keluar. Membawa pada perenungan yang panjang untuk mengkaji cara beramal dan strategi andalan.
Sebagian jihad, menyisihkan waktu, harta dan kepentingan diri untuk kebaikan Islam dan putra-putri kaum muslimin. Menunaikan tuntutan kepemimpinan dan bahu membahu bersama masyarakat.
Sebagian dari jihad, memerintahkan yang maruf dan mencegah yang mungkar. memberi nasihat yang tulus untuk mentaati Allah, Rasul-Nya, Kitab-Nya, para pemimpin muslimin, kemaslahatan muslimin, serta menyeru manusia kepada jalan Allah dengan bijaksana dan nasihat yang baik. Sebab tidak ada suatu kaum yang meninggalkan tradisi ini kecuali akam terhina dan terlantar.
Sebagian dari jihad, menjadi prajurit Allah, mewakafkan diri, dan harta kepada Allah. Tidak menyisakan sedikitpun daripadanya untuk selain-Nya. Apalagi kemuliaan Islam terancam, kehormatannya tercemar, dan seruan kebangkitan untuk mengembalikan kejayaan Islam telah berkumandang, maka menjadi orang pertama kali yang menyambut seruan ini.
Sebagian dari jihad, menegakan timbangan keadilan, memperbaiki urusan makhluk, bersikap objektif pada orang yang dizhalimi, dan mencegah orang berbuat zalim.
0 komentar: