Rintihan Nabi Nuh
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)
Merintihlah kepada Allah karena seluruh kejadian berada dalam genggaman-Nya. Seluruh takdir dalam pengaturan-Nya. Seluruh doa hanya Allah yang mengabulkan-Nya. Allah memberikan rahmat dan karunia kepada yang dikehendaki-Nya.
Lihatlah para Ululazmi, apa yang dilakukan saat menghadapi tantangan kehidupan yang paling berat? Para Nabi dan Rasul, merupakan manusia yang paling sulit dan berat menghadapi kesulitan hidup, apa yang dilakukan saat mengarungi semua persoalan hidup?
Padahal Ululazmi paling dahsyat kemukijzatannya. Padahal Ululazmi paling dekat dengan Allah. Tapi apa yang dilakukannya?
Belajarlah pada generasi pertama Ululazmi, Nabi Nuh as. Bagaimana saat menghadapi tantangan dari kaumnya? Bagaimana saat dicemooh dan dimusuhi kaumnya? Tak pernah mengandalkan kehebatan dan kepintaran diri, tetapi merintih kepada Allah.
Di tengah kelelahan menyeru kaumnya, Nabi Nuh berdoa, "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah menyeru kaumku siang dan malam, tetapi seruanku itu tidak menambah keimanan mereka, justru mereka lari dari kebenaran." (Nuh: 5-6)
Semakin diseru, kaumnya justru semakin merendahkan Nabi Nuh. Mereka semakin memamerkan kekuatan, kekuasaan dan kekayaannya dan semakin durhaka. Hingga Nabi Nuh berdoa, "Ya Tuhanku, sesungguhnya mereka durhaka kepadaku, dan mereka mengikuti orang-orang yang harta dan anak-anaknya hanya menambah kerugian baginya." (Nuh: 21)
Ketika permusuhan kaumnya semakin keras. Ketika kezaliman dan kerusakan yang diperbuatnya semakin kuat. Nabi Nuh berdoa, "Ya Tuhanku, tolonglah aku karena mereka mendustakan aku." (Al-Mukminun:26) "Sesungguhnya aku telah dikalahkan, maka tolonglah aku." (Al-Qamar: 10)
Ketika kedustaan terus memuncak dan tak terkendalikan, Nabi Nuh berdoa, "Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku telah mendustakan aku, maka berilah keputusan antara aku dengan mereka dan selamatkan aku dan mereka yang beriman." (Asy: Syu'ara: 117-118)
Kapal berlayar di tengah badai yang tak tertandingi dalam seluruh zaman. Dalam ketakutan dan kekhawatiran yang luar biasa, Nabi Nuh berdoa, "Ya Tuhanku, tempatkan aku pada tempat yang diberkahi dan Engkau adalah sebaik-baiknya pemberi tempat."
Saat keluarga yang durhaka terus berjuang naik ke atas gunung untuk menyelamatkan diri. Nabi Nuh pun tahu bahwa usaha anaknya tersebut akan sia-sia, Nabi berdoa, "Ya Tuhanku, sesungguhnya anakku, adalah termasuk keluargaku, dan janji-Mu itu pasti benar. Engkau adalah hakim yang paling adil." (Hud: 45)
Saat tindakan permohonan untuk anaknya melanggar syariat Allah, Dia segera berdoa, "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu untuk memohon kepada-Mu sesuatu yang aku tidak mengetahui hakekatnya." (Hud: 47)
Rahasia kekuatan para Ululazmi ternyata bukan dirinya, tetapi rintihannya kepada Allah.
0 komentar: