Rasulullah saw Menginvasi Romawi? (2)
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)
Utusan Rasulullah saw telah menunaikan tugasnya menemui kaisar Heraklius di Baitul Maqdis Palestina. Dalam perjalanan pulang ke Madinah, Dihyan bin Khalifah Al-Kalbi, pembawa surat Rasulullah saw berpapasan dengan orang-orang dari Judzam, mereka merampok hartanya hingga tak tersisa apa yang dimilikinya. Judzam merupakan daerah Syam yang masih di daerah kekuasaan Romawi.
Saat Zaid bin Haritsah mendapatkan tugas dakwah dari Rasulullah saw ke Wadil Qura, saat melewati daerah Syam, kabilah Mudzhaj dan Qudha'ah yang merupakan sekutu Romawi menyerang Zaid bin Haritsah.
Utusan Rasulullah saw Al-Harits bin Umair Al-Adzi ke penguasa Bushra, yang saat itu di bawah kekuasaan Romawi, dibunuh oleh Syarahbil bin Amru. Pembunuhan terhadap utusan merupakan sesuatu yang tidak lumarah, sebuah kejahatan dalam hubungan antar negara dan sebuah pernyataan perang.
Al-Harits bin Abi Syamar Al-Ghassani, penguasa yang merupakan sekutu Romawi, Memperlakukan utusan Rasulullah saw dengan cara buruk dan memproklamirkan peperangan terhadap Madinah.
Saat Rasulullah saw mengutus Sahabat Amru bin Ka'ab Al-Ghifari dan rombong ke daerah Dzatu Athlah, namun mereka mengepung dan membunuhnya. Hanya satu orang yang selamat hingga ke Madinah.
Kaum Nasrani di Syam yang di bawah kekuasaan imperium Romawi, telah melakukan agresi dengan membunuh siapa saja yang memeluk Islam dan berfikir untuk masuk Islam. Mereka telah membunuh gubernur Ma'an karena memeluk Islam. Imperium Romawi telah membunuh siapa saja yang masuk Islam dari kalangan Arab Syam.
Prilaku orang-orang Syam yang berada di bawah imperium Romawi yang terus menakuti, memusuhi dan melakukan berbagai kejahatan terhadap misi dakwah dan perdagangan kaum Muslimin, maka Rasulullah saw menyiapkan pasukan untuk membersihkan halangan tersebut.
Ternyata pihak Romawi pun telah menyiapkan pasukan sebanyak 200.000 orang. 100.000 dari orang-orang Arab Nasrani yang berada di bawah kekuasaan imperium Romawi dan 100.000 merupakan pasukan inti Romawi. Sedangkan pasukan Rasulullah saw hanya berjumlah 3.000 orang saja. Pertempuran ini akhirnya dikenal dengan perang Mu'tah.
Mengapa Rasulullah saw menggerakkan pasukan ke Syam yang merupakan daerah kekuasaan Romawi? Karena sejak perang Khandaq, Rasulullah saw dan para Sahabat berkomitmen untuk menggunakan strategi menyerang bukan bertahan.
Sumber:
Surah Nabawiyah, Syeikh Shafiyyurrahman Al-Mubarakfuri, Ummul Qura 2017
Peperangan Rasulullah saw, Dr Muhammad Shalabi, Ummul Qura 2017
0 komentar: