Rasulullah saw Menginvasi Romawi ? (1)
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)
Perjanjian Hudaibiyah sudah selesai. Perjanjian ini diadakan di wilayah Hudaibiyah Mekkah pada Maret, 628 M atau Dzulqa'dah, 6 H. Letaknya 22 KM arah Barat dari Mekkah menuju Jeddah, sekarang terdapat Masjid Ar-Ridhwân. Isinya, perjanjian damai dengan Kafir Quraisy dalam rentang waktu tertentu.
Strategi yang dilakukan Rasulullah saw setelah perjanjian ini adalah mengirimkan surat-surat ke sejumlah penguasa, salah satunya ke Heraiklius, Kaisar Romawi Timur.
Yang mengirimkan surat Rasulullah saw ke Heraklius adalah Dihyah bin Khalifah Al-Kalbi.
Isi suratnya secara umum, seruan memeluk Islam agar Allah melimpahkan pahala kepada kaisar Romawi dua kali lipat karena agama Nasrani pun berawal dari mentauhidkan Allah. Bila berpaling maka Heraklius yang menanggung dosa rakyatnya.
Heraklius pernah mengundang Abu Sofyan bin Harb (belum masuk Islam) ke istananya di Baitul Maqdish. Surat dari Rasulullah saw pun diperlihatkan kepada Abu Sofyan. Pertemuan itu dihadiri oleh para pembesar Romawi.
Heraklius memanggil Abu Sofyan untuk mevalidasi apakah surat tersebut memang berasa dari seorang Nabi, atau seseorang yang mengaku Nabi. Beragam pertanyaan diajukan sesuai dengan ciri kenabian yang tertulis di kitab Injil.
Kesimpulannya, Nabi terakhir di Mekkah, cirinya sama dengan yang tertulis di Injil. Itulah kesimpulan Heraklius.
Heraklius berkata, "Jika yang engkau katakan benar, maka dia akan menguasai tempat kedua kakiku berpijak saat ini. Jauh-jauh sebelumnya aku sudah menyadari bahwa orang seperti itu akan muncul, dan aku tidak menduga bahwa dia berasal dari tengah kalian."
Heraklius melanjutkan, "Andaikan aku bisa bebas bertemu dengannya, aku lebih memilih bertemu dengannya. Andaikan aku berada di hadapannya, tentu akan ku basuh kedua telapak kakinya."
Heraklius pun membuka surat dari Rasulullah saw. Baru selesai membaca surat tersebut, terdengar suara gaduh dan riuh di sana-sini. Para pembesar ketakutan bila Heraklius terpengaruh surat tersebut.
Abu Sofyan keheranan, mengapa para pembesar Romawi ketakutan dengan surat Rasulullah saw? Bukankah kekuasaan Rasulullah saw masih sangat kecil dibandingkan imperium Romawi?Rasulullah saw sudah mengirimkan seruannya. Ini dakwah kepada sebuah Imperium dunia saat itu.
0 komentar: