Rahasia Kecemerlangan Ibnu Sina
Oleh: Nasrulloh Baksolaha
(Channel Youtube Dengerin Hati)
Belajar sejarah, kebanyakan hanya membongkar kehebatan dan kiprah seseorang. Sangat jarang, mengapa seseorang menjadi luar biasa? Seperti sosok Ibnu Sina, sejarah hanya menampilkan wajahnya sebagai Bapak Kedokteran Dunia. Hanya sampai di situ saja. Lalu bagaimana generasi berikutnya bisa menduplikasi kehebatannya?
Imam Adz Dzahabi, dalam kitabnya Siyar Alamin Nubula, membongkar kehebatan Ibnu Sina. Bagaimana liku-likunya mencapai kecerdasan yang luar biasa? Ibnu Sina fokus melakukan tadabur. Ibnu Sina tak pernah bosan melakukan riset. Inilah yang dicontoh oleh ilmuwan barat saat ini. Dalam majalah National Geographic, seorang ilmuwan barat berkeliling dunia hanya untuk mencari obat nyeri pada manusia, dengan meriset sejumlah jenis kalajengking untuk diketahui komposisi dan ragam kimiawi yang ada di dalamnya. Lalu apa yang berbeda dari ilmuwan barat saat ini dengan Ibnu Sina?
Ilmuwan barat tersebut melihat keanehan. Mengapa banyak obat untuk mengobati sesuatu, namun belum menemukan obat penghilang nyeri? Bukankah nyeri itu sakit yang mendasar? Obat nyeri saat ini sudah ditemukan, tetapi menimbulkan efek samping yang luar biasa yaitu kecanduan yang bisa menjerumuskan seseorang pada Narkoba. Inilah yang dihindari oleh almarhum Pepeng si Jari-Jari. Di saat Ibnu Sina tak menemukan solusi dari tadabur dan risetnya. Di saat Ibnu Sina menemukan dinding gelap yang tak bisa ditembus oleh akal dengan riset. Apa yang dilakukan? Inilah yang tak pernah dibongkar oleh para penulis sejarah di bangku sekolah.
Ibnu Sina beranjak ke tempat wudhu, lalu shalat. Ibnu Sina menanggalkan keegoannya. Ibnu Sina menanggalkan statusnya sebagai perdana mentri. Menanggalkan keilmuwannya. Menanggalkan semua sebutan kehebatan dari manusia. Ibnu Sina menghadap Allah dengan kepasrahan total. Menghadap Allah sebagai mahkluk yang bodoh, lemah dan miskin. Memanjatkan doa atas semua jalan buntu dari riset yang sedang ditemuinya. Inilah sumber kecerdasan dan kebrilianan Ibnu Sina.
Bila Ibnu Sina menghadapi masalah rumit, dia bersegera shalat dengan totalitas ketundukan. Inilah kiprah kehebatan yang dicatat oleh Imam Adz Dzahabi. Adakah yang menuliskan ini di buku sejarah sekolah? Shalat, itulah tempat pencarian pertolongan Allah. Shalat, itulah tempat penemuan solusi hidup. Shalat sebagai media dibukanya pintu-pintu langit. Allah sebagai Dzat sumber semua ilmu dan solusi. Itulah rahasia kecemerlangan ilmuwan muslim masa lalu. Inilah yang menyebabkan Islam memberikan kontribusi luar biasa bagi peradaban dunia. Bila ingin mengulanginya, lakukan kembali langkah pendahulunya.
Akal yang dirahmati Allah. Akal yang diridhai Allah. Akal yang memadukan proses berfikir yang sudah dianugerahkan Allah dengan ilham-ilham keilmuan baru yang masih disimpan oleh Allah. Memohon ilmu-ilmu yang masih di simpan dalam pembendaharaan Allah. Itulah peran menundukkan hati dengan totalitas kepada Allah. Itulah akal yang menciptakan kebrilianan.
0 komentar: