Perangi Yahudi, Belum Bertempur, Sudah Menang
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)
Kota Khaibar, kota yang dibangun untuk menghadapi segala kemungkinan pertempuran. Di dalamnya terdapat 10 benteng yang terhubung satu dengan yang lainnya. Menurut Al-Yaqubi, di Khaibar terdapat 20.000 pasukan dengan persenjataan lengkap. Ada juga yang mengatakan 10.000 pasukan.
Menurut Abdul Hasan An-Nadwi, seluruh Hijaz mengetahui kekuatan Yahudi di Khaibar dengan segala kenikmatan yang mereka nikmati, kekayaan dan kemakmuran, banyaknya sandang dan pangan, tersedianya senjata, kuda tunggangan, dan banyak pasukan tempur. Juga banyak panglima berpengalaman dan pahlawan pemberani.
Menurut Dr Israil Wolfondon, Dengan kekuatan Yahudi Khaibar yang luar biasa tersebut, maka kepergian Rasulullah saw ke Khaibar untuk menuntaskan penghianatan Yahudi menjadi cukup mendebarkan bagi seluruh kabilah Arab. Perang ini kelak sangat mempengaruhi sejarah kemenangan Islam berikutnya di Hijaz dan Syam.
Apakah bagi Muslim perang ini sangat mendebarkan? Tentu saja tidak. Perang Khaibar sangat unik. Dalam pertempuran lain, bertempur dulu baru diberikan pertolongan dan kemenangan. Namun di perang Khaibar, Rasulullah saw dan para Sahabat mendapatkan wahyu, bahwa Allah akan memberikan kemenangan sebelum persiapan perangnya pun dimulai. Ini diinformasikan Allah di surat Al-Fath ayat 18-19 setelah perjanjian Hudaibiyah.
Setelah perjanjian Hudaibiyah disepakati oleh Muslimin dan Musyrikin Quraisy, Allah menjanjikan kemenangan yang dekat dan harta rampasan yang banyak yang ada di Khaibar. Belum berperang tapi sudah dijamin menang oleh Allah. Mengapa seperti itu bila berhadapan dengan Yahudi?
Di akhir zaman pun, belum bertempur dengan Yahudi Israel, namun Rasulullah saw telah memberitakan takdir kemenangannya. Seperti takdir kemenangan terhadap Konstantinopel dan Roma. Berarti kemenangan muslimin terhadap Yahudi Israel akan memiliki pengaruh yang sangat luas terhadap geopolitik dunia seperti kemenangan Muhammad Al-Fatih di Konstantinopel.
Bisa jadi kemenangan muslimin atas Yahudi Israel di Palestina seperti kemenangan muslimin di Khaibar. Yaitu melemahnya kekuatan kabilah Arab yang menepati Hijaz, Najd dan Ghathfan. Bila kemenangan sudah diberitahukan Allah dan Rasulullah saw, masihkah berkedil hati menyambutnya?
0 komentar: