Pemuda "Bodoh", Jadi Ulama
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)
Seorang pemuda meratapi kesulitannya dalam belajar. Menganggap dirinya bodoh dan bebal. Dalam prasangka buruknya yang mendalam, dia memutuskan untuk tidak melanjutkan belajar di sebuah pesantren. Dia kembali ke rumah sebagai seorang santri yang gagal.
Dengan tak bergairah, sang pemuda menyusuri jalan ke rumah. Tak disangka, hujan turun lebat. Sang pemuda mencari tempat berteduh. Akhirnya didapati sebuah gua. Ternyata sebuah gua yang indah.
Di dalam goa tersebut banyak batu. Banyak relief yang menjulur dari dinding atas goa. Sambil menunggu hujan, dia memandangi ruang gua. Ada yang aneh? Mengapa bebatuannya menjadi cekung? Siapa yang membuat batu ini menjadi cekung?
Dicoba ditelusuri. Ternyata yang membuat bebatuan cekung adalah tetesan air dari dinding gua. Air yang lunak mampu mencekungkan batu yang keras? Butuh berapa lama? Sang pemuda terus tertegun dan merenung.
Tiba-tiba sang pemuda terhenyak. Ada ide luar biasa yang menggugah dirinya. "Berarti kebodohan bisa dihancurkan, seperti air yang menghancurkan batu?" Ini pertanyaan besar yang tiba-tiba muncul.
Ketika hujan reda, sang pemuda berbalik arah. Dia tidak jadi pulang ke rumah. Tetapi kembali ke pesantren. Kembali menemui para guru dan kiyai. Kembali belajar untuk menghancurkan kerasnya kebodohan.
Dia kembali ke pesantren untuk menghancurkan kerasnya hati dan keras akal yang selama ini sulit untuk mendapatkan ilmu. Berhasilkan perjuangannya? Kelak pemuda ini menjadi ulama besar dengan karyanya yang luar biasa yaitu Fathul Bari. Dialah imam Ibnu Hajar Asqalani.
Ternyata kunci ilmu bukanlah kecerdasan tetapi kemauan belajar tanpa henti.
0 komentar: