Pembungkaman Ulama dan Kekuasaan
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)
Berapa lama periode Mekkah? Berapa lama periode Madinah? Periode Mekkah lebih lama dari Madinah. Ini bukan berbicara soal pembentukan aqidah saja, yang pembentukannya butuh waktu yang lama dari penegakan syariah, tetapi juga tentang hukum kehidupan bila ulamanya diusir dari sebuah wilayah.
Mekkah tetap bertahan kokoh selama Rasulullah saw ada di kota tersebut. Namun saat Rasulullah saw para Sahabatnya diusir dan memilih berhijrah, inilah awal kehancurannya. Daerah yang menjadi tempat tujuannya, Madinah justru semakin kokoh dan bersinar terang peradabannya. Inilah hukum pergulatan sejarah, kondisi sebuah tempat dengan ulamanya.
Bagaimana kisah Bani Israel saat hendak memasuki Palestina? Tak menghiraukan Nabi Musa dan Harun. Akhirnya, tersingkir dan tersesat di Sinai selama 40 tahun. Apa sebab penghancuran Yerusalem oleh Nebukanezar? Karena orang Yahudi mengusir Nabi Isa dan pengikutnya, juga berusaha membunuhnya. Akhirnya orang Yahudi pun terusir dan terlunta-lunta kembali di berbagai belahan dunia. Itulah penyebab, kehadiran Yahudi di Madinah.
Bagaimana saat Yahudi memusuhi dan berusaha membunuh Rasulullah saw dan para Sahabatnya? Terusir dari Madinah. Terkalahkan dan kembali melanglang buana tanpa arah. Padahal kehadirannya di Madinah untuk menunggu diutusnya dan datangnya Rasul terakhir.
Begitu pun yang terjadi di Mekkah. Berapa lama bertahan? Hanya 10 tahun. Buya Hamka mengomentari pengusiran Rasulullah saw oleh Kafir Quraisy, "Tidaklah mereka yang mengusirnya itu akan bertahan lama dengan kekuasaan itu." Terusirnya Rasulullah saw justru permulaan dari kekuasaan Rasulullah saw yang akan tumbuh. Cepatlah, proses mereka yang mengusirnya itu porak poranda dan kocar-kacir.
Bagaimana bila jiwa sudah terusir dari raga? Hanya kematian. Bagaimana bila kebersihan hati terusir dari jiwa? Hanya kerusakan. Seperti itulah proses kehancuran kekuasaan bila ulama disingkirkan dari panggung kehidupan. Seperti itulah bila ulama dipenjara perannya. Juga dijadikan penghuni jeruji penjara.
Bagaimana kisah Raja Faruq dan Gamal Abdul Naser di Mesir? Bagaimana kisah Mustafa Kemal di Turki? Bagaimana kisah para diktator seperti Stalin dan Mussolini? Ketika jiwa-jiwa yang menghidupkan masyarakat dihancurkan maka yang hancur kekuasaannya sendiri. Apakah terjadi pula di Indonesia?
0 komentar: