Panglima Penakluk Yahudi
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)
Pertempuran terbesar dengan Yahudi terdiri dari pertempuran dengan Bani Qainuqa, Bani Nadhir, Bani Quraizah dan Khaibar. Hamzah bin Abdul Muthalib menjadi panglima perang saat pertempuran dengan Bani Qainuqa. Sedangkan Ali bin Abi Thalib langsung ditunjukkan sebagai panglima perang saat pertempuran dengan Bani Nadhir dan Quraizah.
Ada beberapa kali pergantian panglima perang saat pertempuran di Khaibar. Awalnya Abu Bakar, lalu Umar bin Khatab, namun tetap gagal. Akhirnya Rasulullah saw akan mengumumkan panglima perang baru bada subuh dengan kriteria, Allah dan Rasul mencintainya. Dia pun mencintai Allah dan Rasul.
Semalaman semua orang berdebar menanti siapa yang akan ditunjuk sebagai panglima perang yang baru. Saat pagi tiba, Rasulullah saw belum juga menunjuk panglima baru. Ternyata calon panglima baru belum juga muncul. Akhirnya Rasulullah saw menanyakan keberadaan bin Abi Thalib yang sedang sakit mata.
Para Sahabat pun menjemput Ali bin Abi Thalib agar menemui Rasulullah saw. Rasulullah saw pun mengobati penyakit Ali bin Abi Thalib dengan ludahnya. Seketika Ali bin Abi Thalib sembuh. Ali bin Abi Thalib meminta petunjuk misi yang harus dijalannya kepada Rasulullah saw. Rasulullah saw pun memaparkannya.
Ali bin Abi Thalib maju ke depan benteng seorang diri. Dia menancapkan bendera. Lalu menantang jagoan Yahudi untuk perang tandingan. Yahudi pun terkecoh. Mereka keluar dari benteng. Ali mampu mengalahkan jagoan Yahudi. Saat pintu gerbang terbuka lebar, kaum muslimin menerobos masuk ke dalam.
Ada pula yang mengkisahkan bahwa Ali bin Abi Thalib yang membobol pintu benteng Khaibar seorang diri. Dia mampu membongkar pintu benteng yang sebenarnya hanya bisa diangkat oleh 40 orang. Namun Ali mampu mengangkatnya seorang diri.
Ali bin Abi Thalib mendominasi sebagai paling perang melawan Yahudi. Dari 4 pertempuran, Ali bin Abi Thalib memimpin 3 pertempuran. Sedangkan satu pertempuran dipimpin oleh Hamzah bin Abdul Muthalib, pamannya Rasulullah saw. Saat perang Bani Quraizah, yang mampu mengamankan tempat perlindungan wanita muslimah adalah bibinya Rasulullah saw, Shafiyah binti Abdul Muthalib.
Apa arti semua ini? Apakah yang mampu menaklukkan Yahudi mereka yang berkarakter Ali bin Abi Thalib, Hamzah bin Abdul Muthalib dan Shafiyah binti Abdul Muthalib? Ataukah hanya keturunan yang dekat dengan Rasulullah saw yang mampu menaklukkan Yahudi?
0 komentar: