Pangeran Majapahit
dan Padjajaran, yang Pertama Masuk Islam dan Naik Haji
Kerajaan Hindu Padjadjaran berdiri sekitar tahun 1030 M. 100 tahun kemudian, seorang Raja Padjadjaran memiliki 2 putra yaitu Prabu Munding Sari dan kakaknya. Sang kakak lebih memilih mengembara hingga ke Hindustan. Kerajaannya diserahkan ke adiknya, Munding Sari. Dalam pengembaraan ini, bertemulah sang kakak dengan saudagar bangsa Arab. Para saudagar memberikan penerangan tentang keindahan Islam.
Sang kakak tertarik. Dia pun pergi haji. Kejadian ini terjadi pada tahun 1195 Masehi. Sang kakak disebut sebagai Haji Purwa. Ia pun pulang kembali ke Nusantara, hendak mengajak seluruh keluarga kerajaan memeluk Islam agama yang dianutnya. Tetapi tidak mendapatkan sambutan yang baik. Sang Baginda pun meninggalkan kerajaan Padjadjaran dan menghilang ke tempat lain.
Berdasarkan catatan ini, pangeran Nusantara yang pertama pergi haji dan memeluk Islam adalah pangeran Padjadjaran. Kejadian ini jauh sebelum Singasari, Majapahit, kerajaan Islam Pasai berdiri, kedatangan para Walisanga dan Laksamana Cheng Ho. Kejadian ini terjadi di era kerajaan Kediri dan Jenggala.
Setelah pangeran Padjadjaran, siapakah yang berikutnya? Pangeran Arya Damar, adipati Majapahit di Palembang. Dia adalah putra dari Prabu Brawijaya raja Majapahit terakhir. Arya Damar masuk Islam setelah belajar dari Sunan Ampel. Bila Arya Damar berkunjung ke Majapahit, pulangnya singgah terlebih dahulu ke Ampel dan Giri untuk meneguk ilmu Islam dari gurunya.
Pangeran Jibun adalah anak dari Prabu Brawijaya raja Majapahit terakhir seperti Arya Damar. Saat ibunya sedang hamil, ibunya dikirim ke Palembang tinggal bersama Arya Damar. Sejak kecil pangeran Jibun dididik oleh sang kakak tiri, Arya Damar, dengan pendidikan Islam. Kelak pangeran Jibun diberi gelar Raden Patah, menjadi raja kerjaan Demak.
Kerajaan Hindu terakhir, setelah Majapahit, di Tanah Jawa adalah Kerajaan Balambangan di ujung Jawa Timur. Suatu hari, sang putri kerajaan sakit. Banyak tabib yang mencoba mengobati tetapi gagal. Akhirnya raja Balambangan mengundang Maulana Ishak untuk mengobati. Sang raja berjanji menikahkan putrinya dengan sang Maulana dan sang raja masuk Islam. Setelah sembuh, sang putri Balambangan masuk Islam yang kemudian memiliki putra yang bernama Sunan Giri. Sedangkan sang raja menghianati janjinya sendiri.
(Diringkas dari Buku Sejarah Umat Islam karya Buya Hamka)
0 komentar: