Nusantara Tanpa Islam?
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)
Andai tidak ada Islam, apa jadinya Nusantara di tangan Penjajahan Belanda dan Jepang? Seperti suku Indian di Amerika? Aborigin di Australia?
Kata Buya Hamka, "Dengan memakai paham Islam, dengan sendirinya kebangsaan dan kesatuan Indonesia terjamin. Bila menonjolkan kebangsaan tanpa Islam, orang kembali mengorek sejarah lama, ini pangkal bencana."
Belanda ingin mengadu domba Minangkabau dan Jawa. Yang terjadi, Sentot Ali Basya justru ingin diangkat Amin Islam di Minangkabau.
Andai Sumatera membanggakan Sriwijaya. Jawa mengelukan Majapahit. Sunda mengangkat Pajajaran. Adakah NKRI? Ulama yang membuang semua sekatnya.
Saat Belanda membentuk Republik Indonesia Serikat dengan pemimpinnya para boneka Belanda. Para Ulama yang menggagalkan dengan mosinya.
Saat Inggris membawa tentara Gurka yang muslim, banyak diantara mereka yang justru membantu dan mendidik pemuda menjadi Tentara Nasional Indonesia.
Snouck Hurgronje ingin memadamkan perjuangan Nusantara. Caranya, angkat nasionalisme kedaerahan. Akhirnya yang ditonjolkan bukan peran para ulama.
Bagaimana ikatan hati berusaha dihancurkan? Diangkat kembali beragam perbedaan suku yang sebelumnya sudah disatukan oleh ulama.
Adakah penghancuran kerajaan di Nusantara oleh Islam? Kerajaan Islam dan ulamanya fokus melawan penjajah Spanyol, Portugis, Belanda dan Jepang.
Ulama yang mendidik rakyat Nusantara, melalui kitab yang tersebar dari Afrika Selatan, Maroko, Turki, Arab hingga Nusantara.
Dikala Penjajah hanya mendidik para bonekanya. Ulama membangun pesantren dan surau hingga ke pelosok dengan pendidikan gratis dan terjangkau.
Bagaimana Nusantara tanpa Islam? Namun mengapa sekarang ulamanya yang disingkirkan?
0 komentar: