Nubuwah Rasulullah, Demografi Umat Islam Akhir Zaman
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(ChannelYoutube Dengerin Hati)
Rasulullah saw bangga dengan umatnya yang banyak. Ada sebuah hadist yang menggambarkan setiap Nabi dan Rasul bersama umatnya. Ada yang sendiri. Ada yang hanya beberapa pengikut. Ada yang sekelompok pengikut. Namun ada yang didampingi oleh lautan manusia. Itulah umat Rasulullah saw. Prediksi para ahli demografi dan statistik menunjukkan bukti bahwa Umat Islam akan menjadi umat terbesar dan terbanyak dikolong jagat raya ini. Mengapa bisa terjadi?
Barat dan negara maju lainnya memberikan banyak fasilitas finansial, kesehatan dan kemudahan bekerja bagi yang memiliki keturunan bagi rakyatnya. Negara maju seperti Jepang dan Singapura pun demikian. Namun, mengapa pertumbuhan penduduknya terus melambat? Mengapa usia rata-rata penduduknya ada yang menyentuh 40 tahun? Bukankah ini berbahaya bagi kelangsungan sebuah negara? Mengapa Umat Islam mampu menjaga pertumbuhan demografinya, walaupun tak ada fasilitas dari negaranya?
Kekuatan pertumbuhan demografi umat Islam bukan pada tunjangan dan fasilitas dari negara, tetapi sistem sosial, sistem keluarga dan sistem ekonominya yang dibangun dalam pondasi Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah saw. Termasuk, bagaimana manajemen seksual yang benar dan sehat? Sehingga tidak ada prilaku seksual yang menyimpang dan menghancurkan masyarakat.
Bagaimana menghindari penyimpangan seksual? Tata kelola hubungan laki-laki dengan wanita, wanita-wanita, laki-laki dengan laki-laki diatur dalam Islam. Pengelolaan pergaulan berbeda jenis kelamin dan sama jenis kelamin pun dikelola. Sehingga tidak memunculkan gay, lesbian, seks haram dan prilaku seks yang menyimpang lainnya, yang akhirnya menghancurkan kemampuan seksualitas yang dianugerahi Allah. Tidak hanya itu, pengelolaan makan, minum, gaya hidup, beban kepenatan, hiburan dan kesenangan yang dibolehkan tidak memunculkan efek impotensi bagi laki-laki, juga frigid bagi wanita.
Paradigma terhadap kehidupan yang benar, terus menjaga cara pandang hidup yang positif juga membuat gairah seksual tetap terjaga. Bagaimana dengan jaminan sosial dan ekonomi? Peran laki-laki menjadi sangat utama. Laki-laki bertanggungjawab terhadap 4 perempuannya. Yaitu, Ibunya, Istrinya, Anaknya dan saudara perempuannya. Infaq yang terbaik bukan kepada yang jauh tetapi pada kaum kerabatnya yang terdekat. Pahalanya pun mendapatkan dua keutamaan, pahala berinfaq dan bersilaturahmi.
Setelah peran reproduksinya dikelola. Maka sistem pendidikan dan penempaan keluarga pun sangat diperhatikan agar anak dapat tumbuh dan berkembang sesuai manhaj Islami. Bagaimana dengan Barat dan negara Maju? Tak memiliki sistem, peraturan, perundangan dan kesadaran kolektif yang komprehensif untuk mengelola pertumbuhan demografinya. Itulah sebabnya, jomplangnya pertumbuhan demografi orang Palestina dengan Yahudi. Walaupun Yahudi ditopang oleh fasilitas negara yang kuat dan imigrasi besar-besaran dari seluruh dunia ke negri yang diperoleh melalui perampasan.
Bagaimana bila tak memiliki keturunan? Berdoalah. Methodelogi ini yang tak dimiliki oleh umat dan bangsa lain. Lihatlah pertumbuhan demografi kaum muslimin di Eropa dan negara maju yang terus melonjak, karena buah ketaatannya terhadap Islam. Bukan karena sistem yang dibuatnya sendiri melalui perundangan dan kampanye global. Mari kita saksikan kebenaran nubuwah Rasulullah saw, bahwa Umat beliau akan menjadi umat yang terbanyak di kolong jagat ini.
0 komentar: