Mudahnya Mentadaburi Al-Qur'an
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)
Mentadaburi Al-Qur'an dapat menafsirkan sejumlah ilmu. Al-Qur'an itu induk ilmu baku yang paten. Merangkum ilmu masa lalu, hari ini dan masa depan. Butuh cara mentadaburinya agar tidak tersesat dan maksimal hasilnya. Al-Qur'an sudah dimudahkan oleh Allah, maka siapa pun mampu menggali hikmahnya.
Saat menghujamkan aqidah ke jiwa dihubungkan dengan keajaiban alam, diri, fakta kehidupan dan kematian. Dipaparkan nikmat dan sifat Allah, bukan doktrin atau dogma. Dialognya terbuka. Lebih banyak membangkitkan kesadaran hati dan akal, bukan ancaman dan siksaan. Allah berfirman dalam posisi kesejajaran dengan hamba-Nya, walaupun Dia Sang Maha Perkasa.
Dua pertiga isinya adalah kisah. Ini sangat mengasyikkan. Dari kisah dipaparkan tauhid, hukum syariat dan kehidupan. Manusia dibiarkan mengambil hikmahnya sendiri. Diberdayakan akal dan imajinasinya. Biar manusia menghubungkan sendiri dengan pengalaman dan kejadian yang dialaminya. Tak ada pengajaran yang langsung menohok merendahkan manusia.
Pemaparan alam sangat dominan. Alam hidup berdampingan dengan manusia. Yang terdekat didekatkan kembali oleh Allah dalam Al-Qur'an. Agar semua yang dilihat dan didengar menjadi nasihat dan pelajaran. Agar manusia terkepung oleh nasihat dan kesadaran diri sehingga hawa nafsu dan syetan pun tak bisa melalaikan jiwa.
Semua ini ruang terbuka untuk membedah yang tersirat di balik yang tersurat, mengambil hikmah kebijaksanaan dan membongkar yang tersembunyi sangatlah luas. Allah meluaskannya dengan tak terhingga. Agar di setiap waktu, zaman dan generasi, manusia bisa merengguk petunjuk-Nya untuk bergulat dalam kehidupan ini.
Uraian halal-haram dan rukun ajaran agama amatlah sedikit. Ruang ini hak khusus Allah. Akhlak kita cukup mengikuti mereka yang sudah paham dengan hukum syariat. Kajian haram-halal diserahkan ke yang ahlinya. Yang halal amatlah luas. Yang haram sangatlah sedikit. Jadi tidak akan menyulitkan manusia.
Kemujizatan Al-Qur'an salah satunya adalah kesederhanaan dan kemudahannya. Semua level dan ragam manusia dapat mengambil hikmahnya dengan sangat mudah. Yang hatinya bersih dan tersesat bisa mengambil pelajaran dengan mentadaburi dan menyelidikinya.
0 komentar: