Mongol, Bani Mamluk dan Kesultanan Pasai
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)
Pada abad ke 13 M lalu lintas perdagangan melalui jalur darat, Jalur Sutera, yang menghubungkan Cina dengan Perisa, Arab dan Romawi, sedang terputus. Sebab di tahun 1220-an tentara Mongol di bawah pimpinan Jengis Khan memporak porandakan wilayah luas daratan Asia dan Eropa Timur.
Negeri Cina, India Utara, Asia Tengah dan Persia ditaklukkan satu persatu. Perang penaklukan baru terhenti pada 1258 M setelah dua tahun sebelumnya kekhalifahan Abbasiyah di Baghdad dihancurkan oleh tentara Mongol yang dipimpin oleh cucunya Jengis Khan, Hulagu Khan.
Akibat penaklukan oleh tentara Mongol ini, para pedagang Arab dan Persia mengalihkan aktivitasnya ke jalur laut. Arus pelayaran antara Asia Barat dan Timur melalui selat Malaka semakin hari semakin ramai. Kota-kota dagang baru bertumbuhan di sepanjang pesisir Sumatera dan Malaya. Disusul tumbunya kota baru di pesisir Jawa.
Semakin ramainya jalur laut, membuat beragam jenis komoditi perdagangan baru bermunculan. Pedagang Arab, Persia dan Cina mulai menyadari bahwa Nusantara menghasilkan komoditi yang diperlukan saat itu. Sumatera sendiri menghasilkan benzoin, gaharu, barus, Lada, kayu pembuatan kapal, hingga emas dan perak.
Saat itu, di Timur Tengah terjadi peristiwa dunia yang sangat penting. Terjadinya pertempuran Ain Jalut pada 3 September 1260 di Palestina antara Bani Mamluk (Mesir) yang dipimpin oleh Qutuz dan Baibars berhadapan dengan tentara Mongol pimpinan Kitbuqa. Mongol mengalami kekalahan telak dan tidak mampu membalasnya.
Setelah kemenangan ini, Bani Mamluk, yang mengutus Nazimuddin al-Kamil, seorang laksamana dari Mesir ke Samudera Pasai. Nazimuddin kemudian mengangkat Marah Silu sebagai pemimpin pertama Samudera Pasai dengan gelar Sultan Malik Al-Saleh. Sedangkan Buya Hamka berpendapat yang diutus adalah Syarif Mekkah karena Pasai sudah dikenal sebagai pusat ilmu pengetahuan Islam.
Peralihan Jalur Sutera ke Selat Malaka dan berdirinya Kesultanan Samudera Pasai sebagai wakil kekhalifahan Bani Mamluk, membuat Pasai menjadi bandar dagang yang disinggahi kapal-kapal utama pedagang Cina, Arah, Persia dan India. Samudera Pasai segera tumbuh menjadi negri yang makmur.
Sumber:
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Pertempuran_Ain_Jalut
Islam, Estetika dan Budaya, Dr Abdul Hadi, Pustaka Firdaus
https://www.google.com/amp/s/amp.kompas.com/stori/read/2021/04/21/163539479/kerajaan-samudera-pasai-sejarah-masa-kejayaan-dan-peninggalan
Sejarah Umat Islam karya Buya Hamka
0 komentar: