Model Konflik dalam Al-Qur'an
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)
Konflik, perselisihan, perseteruan hingga pertempuran terus berlangsung hingga dunia ini hancur. Itulah manusia.
Andai seisi jagat raya ini hanya diisi satu suku bangsa, satu agama, satu kepentingan dan kebutuhan. Perseteruan tetap akan terjadi.
Habil dan Khabil satu keluarga. Keturunan nabi Yaqub dengan 12 putranya, keluarga Nabi Nuh, dan Luth, tanda bahwa perselisihan terus ada.
Perhatikan apa yang diperselisihkan? Apa motifnya? Bagaimana solusinya? Pelajari seluruhnya dalam kisah para Nabi dan Rasul.
Semua model perselisihan dan konflik sudah dipaparkan sempurna dalam Al-Qur'an termasuk solusinya. Mengapa manusia terus mengulanginya?
Kebutuhan dan keinginan menjadi sumber konflik. Solusinya, ingatlah kematian. Sederhana memenuhi kebutuhan. Fokus ke penyiapan bekal.
Perebutan kekayaan dan sumber daya. Perhatikan kisah Qarun dan Dua Pemilik Kebun. Semua kekayaan dan kebanggaannya hancur seketika.
Fir'aun dan pembesarnya membangun kekuasaan dan pengaruh dengan sangat rapih, terstruktur, dan sempurna. Akhirnya hancur hanya dengan tongkat.
Hamman membangun ilmu pengetahuan dan teknologi untuk menunjukkan kehebatan akal manusia atas Tuhan. Akhirnya hancur juga.
Hakekat dunia adalah sampah dan bangkai. Mengapa syahwat terus memburunya? Model perjalanan manusia sangat jelas, namun terus saja jatuh di tempat yang sama?
Semua model perselisihan dan konflik sudah dipaparkan sempurna dalam Al-Qur'an termasuk solusinya. Mengapa manusia terus mengulanginya?
Andai mata masih silau. Hati masih terbersit hasratnya. Imajinasi terus mengembara dalam gemerlapnya dunia. Maka kehidupan ini terus dipenuhi hiruk-pikuk
Wahai dunia, engkau nenek tua yang keriput namun berhasil menipu makhluk terbaik di alam semesta. Mengandalkan akal dan ilmu tetap saja bodoh.
Apa pun yang dibangun di dunia ini sangatlah rapuh dan mudah hancur. Mengapa manusia terus memburu dengan syahwatnya?
0 komentar: