Mindset Dongeng dan Pembangkangan
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)
Berjalan sejauh 3 km di sebuah daerah. Yang wafat di sepanjang jalan tersebut 20 orang.
Suatu hari nongkrong di kampungku. Ternyata banyak tempat tongkronganku dulu, penghuninya sudah banyak yang wafat di saat wabah ini.
Manusia memang pembangkang. Kematian terus bergelimpangan baik di berita maupun sekitar kita. Namun tetap saja malas kembali kepada Allah.
Andai seluruh manusia di masuk ke Neraka. Lalu dikembalikan ke dunia untuk menjalani hidup kembali. Pembangkangan tetap sama saja.
Andai seluruh manusia dimasukkan ke surga, lalu dihidupkan kembali ke dunia. Maka yang akan masuk ke surga tetap 1% dari populasi manusia.
Kisah kapal yang terhempas di lautan. Penumpangnya berjanji teguh akan bertaubat bila selamat. Namun saat di daratan. Pembangkangan kepada Allah diulanginya lagi.
Mengapa Allah tidak mengabulkan permintaan kafirin untuk memperlihatkan malaikat, mempercepat azab dan bahkan memperlihatkan Dzat-Nya?
Mengapa usaha taubat di detik kematian tidak diterima? Mengapa malaikat menyumpal mulut taubatnya Fir'aun saat tenggelam?
Taubat saat sakratul maut tak diterima, karena Allah telah memberikan usia dan fakta kehidupan, tetapi tetap berkarakter pembangkang.
Taubat saat sakratul maut tak diterima, karena tak ada waktu lagi untuk membuktikan penghancuran pembangkangan pada dirinya dengan kesadaran diri.
Manusia sering kali memandang apa yang telah terjadi sebagai dongeng belaka. Walaupun itu terjadi pada dirinya sendiri.
Dalam Al-Qur'an, penyebab pembangkangan kaum Aad, Tsamud, dan Kafirin disebabkan memandang kehancuran umat sebelumnya sebagai dongeng belaka.
Penyebab tidak berimannya kaum yang diseru oleh para Nabi dan Rasul, karena kematian, hari akhir, surga dan neraka, dianggap dongeng belaka.
Pembangkang, menganggap Al-Qur'an dan Hadist sebagai dongeng untuk menghasut dan memprovokasi dengan sarana pahala dan dosa, surga dan neraka.
Padahal Al-Qur'an dan Hadist adalah jalan yang lurus. Mengantarkan pada kemudahan, kebenaran dan kemuliaan. Ini yang tak dipahami dan diyakini.
Masa lalu dan masa depan. Yang telah terjadi dan akan terjadi pada dirinya pun selalu dianggap dongeng. Itulah sebab kelalaian.
Agar masa lalu tak dianggap dongeng, Allah masih menyisakan fakta sejarah masa lalu, yaitu tetap menghadirkan Bani Israel hingga kini.
Agar masa lalu tak dianggap dongeng, yang terjadi di masa lalu, terjadi pula di masa sekarang. Masa lalu sebagai kenyataan hari ini pula.
Agar masa depan tak dianggap dongeng, yang diberitakan Rasulullah saw 1.400 tahun yang lalu, menjadi kenyataan di hari ini.
0 komentar: