Methode Penulisan Biografi Ulama Terdahulu
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)
Abdullah Ibnu Mubarak, Menghadapi satu kompi pasukan Romawi sendirian. Pasukan Romawi ketakutan dan lari tunggang langgang.
Izzudin Abdusalam saat menghadapi tentara Salib di kota Akka, menggerakkan angin untuk menerjang pasukan Salib.
Abdullah bin Jafar, mengubah tanah yang tandus hanya dengan shalat. Dari tempat shalatnya keluarlah mata air yang deras.
Di kitab mawajih usfuriyah, Kehadiran seorang ulama di suatu daerah, menurunkan hujan, menyuburkan tanah dan hasil buminya pun jadi melimpah.
Umar bin Abdul Aziz membuat kambing dan bersahabat dengan serigala. Rakyat bahu membahu membangun negara, tak ada perselisihan hati
Bacalah biografi yang ditulis oleh para ulama terdahulu. Mereka Lebih banyak menceritakan ketakwaan dan akhlak. Bukan ilmu dan teknologinya.
Jarang menceritakan sistem, kebijakan pemerintah dan capaian hasil pembangunan? Justru soal penghambaan diri pada Allah.
Ulama penulis biografi sangat paham sebab kejayaan dan kemenangan, paham sumber kecerdasan, paham mata air semua kebaikan. Ini fokusnya.
Ulama penulis biografi banyak menulis tentang ingat kematian, manajemen malam hari, perut dan syahwat, rintihan dan harapan pada Allah. Inilah sentralnya.
Penulis biografi masa kini lebih banyak membahas capaian, kinerja dan prestasinya. Bagaimana umat bisa meraih apa yang pernah diraihnya?
Mengabaikan sebab, mengagungkan hasil. Membuang takwa, menggemborkan kejayaan. Cara ini bisakah mencapai apa yang pernah dicapainya?
Itulah sebab, belum munculnya kembali sosok Abdullah Ibnu Mubarak, Izzudin Abdusalam, Abdullah bin Jafar dan Umar bin Abdul Aziz
Mengikut jalan Barat dan Timur, biasakan menegakan kejayaan Islam kembali? Islam memiliki sistem tersendiri untuk mengulangi kejayaannya.
0 komentar: