Menilai Pemimpin, Apa yang Dilakukan Saat Dihina?
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)
Sangat mudah menilai pemimpin. Apakah dia adil atau zalim? Bijaksana atau aniaya? Perhatikan saja saat dikritik dan dihina. Itulah jati dirinya.
Sangat mudah menilai pemimpin. Lihatlah apa yang dilakukan saat marah. Balasan apa yang ditujukan kepada yang mengkritik dan menghinanya.
Hadirnya pengkritik dan penghina para pemimpin untuk membongkar kedok kamuflase yang besar karena popularitas, kebohongan dan kemunafikan.
Fir'aun saja ditarik jenggotnya oleh Musa kecil tak jadi menghukumnya. Padahal menarik jenggot merupakan penghinaan yang besar di era itu.
Keadilan terlihat disaat apa yang diputuskan saat dihina dan dikritik. Kebijakan terlihat dari apa yang dilakukan saat marah.
Keadilan dan kebijaksanaan terlihat dari apa yang dilakukan saat berkuasa kepada orang yang dianggap mengkritik dan menghinanya.
"Jangan percaya pada akhlak seseorang sebelum kamu mengujinya ketika dia sedang marah." Ujar Umar bin Khatab
"Tanda Iman sempurna, sanggup menahan marah, berlaku adil di saat emosi, memaafkan ketika berkuasa." Hadits
"Kemarahan para penguasa sering muncul atas orang yang berani membicarakan dan menggunjingnya, sehingga mereka berusaha membunuhnya." (Hadist)
Karakter pemimpin memaafkan itu. Seperti Rasulullah saw saat futuh Mekkah. Memaafkan semua orang yang pernah menyiksa dan menghinanya.
Shalahuddin Al Ayubi dan Muhammad Al Fatih, memaafkan semua musuhnya. Husein bin Ali, membawakan hadiah pada yang menghinanya.
Mengapa dunia penuh hujatan, kritikan, ujaran kebencian? Untuk menyeleksi siapa yang layak untuk menjadi pemimpin.
0 komentar: