Mengapa Nabi Nuh Dianggap Lemah?
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)
Mengapa manusia sangat sulit menundukkan hatinya kepada Allah? Mengapa sulit menyungkurkan dirinya dihadapan Allah?
Mengapa manusia, merasa dirinya lebih hebat dari alam semesta? Lebih pintar dari Maha Kuasa? Lebih berilmu dan kaya dari Maha Perkasa?
Nabi Nuh bersabda, "Aku tak memiliki gudang-gudang rezeki dan kekayaan, tak mengetahui yang gaib dan bukan pula malaikat."
Nabi Nuh tidak mengetahui sedikitpun dari ilmu Allah selain yang Allah ajarkan kepadanya. Tak sedikit pun memiliki kemampuan, selain yang diberikan Allah.
Nabi Nuh tak memiliki kuasa untuk mendatangkan manfaat ataupun menolak bahaya pada dirinya sendiri, kecuali yang dikehendaki Allah.
Kaum Nabi Nuh justru berkata, "Kami tidak melihat kamu memiliki suatu kelebihan apa pun atas kami bahkan kami menganggap kamu seorang pendusta." Kekuatan terbesar tertutup di mata yang menuhankan akal dan materi. Mana mungkin melakukan revolusi tanpa kekuatan kasat mata?
Kaum Nabi Nuh berkata, "Apakah kami harus beriman kepadamu padahal pengikut-pengikutmu orang-orang yang hina?" Inilah logika keterbatasan akal.
Revolusi kehidupan tak butuh gudang-gudang rezeki dan kekayaan, sekapasitas supranatural dan malaikat. Tak butuh juga pendukung yang mulia dan perkasa.
Revolusi kehidupan hanya membutuhkan, "Bertakwalah kamu kepada Allah dan taatlah kepadaku (Rasul). Dan aku tak meminta imbalan kepadamu."
Mengapa kekuatan yang beriman tak terlihat? Mengapa kekuatannya hanya bertakwa, taat kepada Rasul dan keikhlasan saja? Agar tak bisa diprediksi oleh siapapun.
Kekuatan yang beriman disembunyikan Allah. Dimunculkan saat dibutuhkan. Dihadirkan di momentum yang tepat, efeknya melumpuhkan total.
Kaum Nabi Nuh tak menduga kehebatan kapal. Mereka berusaha merusak kapal namun mereka sendiri yang terpaksa memperbaikinya.
Yang menuhankan akal dan materi, menganggap mukmin itu sangat lemah. Mereka tak paham keterkaitan ketakwaan dengan Kekuatan, kemakmuran dan kebahagiaan.
Padahal takwa adalah penarik dan penghimpun seluruh kekuatan kehidupan, alam semesta dan manusia dengan kehendak Allah.
Takwa adalah pendobrak keterbatasan manusia sehingga memunculkan keajaiban yang tak pernah terpikirkan manusia. Daya Allah bukan manusia.
Itulah penyebab mengapa kehadiran Nabi sangat mengherankan manusia yang menuhankan akal dan materi. Karena cara pandang kehidupannya berbeda.
Sumber energi mukmin berbeda dengan yang menuhankan akal dan materi. Mukmin dilecehkan, sebab mereka tak paham energi dahsyat yang tersembunyi.
0 komentar: