Menderaskan Ide Tulisan
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)
Inspirasi menulis. Bacalah tulisan atau buku dari satu tokoh tertentu secara terus menerus. Hingga instingnya hidup. Bisa tahu gaya tulisannya yang khas.
Bacalah tulisan asli pemikir Indonesia secara terus menerus. Sehingga tahu siapa penulisnya tanpa harus melihat siapa yang menulis.
Contoh, bila sudah paham gaya penulisan Buya Hamka dan Quraish Shihab dari potongan tulisan mereka. Berarti insting gaya tulisannya sudah melekat.
Menurut Ibnu Khaldun, kemampuan ini diperlukan agar tulisan menghadirkan keindahan dan kelezatan. Bila tidak, maka tulisannya buruk dan tak sempurna.
Pola dan gaya tulisan terbentuk sendiri bila konsisten membaca tulisan dan buku dari pengarang tertentu dalam waktu tertentu.
Penulis memerlukan waktu luang untuk merenung dan menikmati pemandangan, suara indah untuk mencerahkan otak.
Kebahagiaan dan kegembiraan berfungsi menciptakan rangsangan positif bagi otak. Proses kreativitas muncul dalam kondisi nyaman dan tenang.
Nyaman dan tentram membuat fisik dan pikiran kuat juga meningkatkan kemampuan menghadirkan pola dan gaya tulisan yang sudah terekam dalam memori
Saat tepat menulis, Subuh, sesaat terbangun dari tidur, saat perut kosong, terjaga wudhu, pikiran masih segar dan suasana nyaman.
Perasaan cinta dan rindu memiliki kemampuan ajaib untuk memberikan inspirasi dan mengubah gaya penulisan.
Bila belum muncul juga inspirasi, tinggalkan sejenak, sampai datang waktunya dan jangan memaksakan diri.
Tulis ide yang sederhana. Jangan mencampurkan banyak ide dalam satu tulisan. Ide tulisan harus tersampaikan sebelum tulisannya selesai.
Tulisan yang tidak memiliki nilai (value) berarti merendahkan karya kemuliaan tulisan. Menulislah karena Allah, agar hati mudah menerimanya.
Teruslah menulis untuk mengasah refleks dan ketajaman nilainya. Teruslah berinteraksi dengan tulisan berkualitas. Dia akan keluar deras jika sering diperas.
0 komentar: