Lebih Meyakinkan Yang Kasat Mata?
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)
Lebih meyakini pandangan mata atau hati? Lebih Meyakini yang gaib atau kasat mata?
Menurut seorang dokter hanya 0,3 persen yang bisa ditangkap oleh mata. Sisanya 99,07 persennya tak bisa ditangkap oleh mata.
Para periset pemasaran sering salah dalam memahami konsumen. Hasil risetnya tak menunjukkan hal yang sebenarnya.
Ada kebohongan. Ada kemunafikan. Ada tipu daya dan kelicikan. Mengapa kita lebih mempercayai manusia daripada Allah?
Penglihatan mata lemah. Karena tak bisa menembus jiwa, hati dan akal manusia. Yang dibalik kulit dan dinding pun tak diketahui. Begitu lemahnya pandangan mata.
Mengapa perlu interview, introgasi, riset, analisa, menyelidikan, dan menyidikan? Karena pandangan mata tak bisa diandalkan.
Pandangan hati justru lebih dapat dipercaya. Tak bisa dibohongi. Bila nafsu bisa dikelola. Mata hati sangatlah tajam.
Yang buta bisa menilai seseorang dengan tepat. Bila mata bathinnya hidup, yang buta kadang lebih cerdas dari yang melihat.
Iman itu mata bathin. Lebih dipercaya daripada kasat mata. Iman kepada yang ghaib lebih dipercaya daripada yang terlihat.
Allah itu melihat kita. Atau seolah-olah dilihat Allah. Seharusnya lebih dipercaya daripada dilihat oleh manusia.
Puncak kekuatan mata bathin adalah merasakan bahwa Allah senantiasa melihat kita.
0 komentar: