Lautan Medan Jihad
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)
Jihad di lautan. Mabuknya mendapatkan pahala syuhada. Wafatnya sederajat dengan dua orang yang syahid. Inilah yang mendorong Utsman bin Affan mengerahkan pasukan ke Syprus untuk mendekati jantung Romawi Barat dan Timur yaitu Roma dan Konstantinopel. Inilah yang membuat Muawiyah bin Abu Sofyan membangun angkatan perang lautnya sehingga melampaui Romawi Timur.
Ummu Harram seorang wanita, memohon kepada Rasulullah saw untuk menjadi bagian pasukan angkatan laut muslimin. Dia pun syahid setelah menjadi bagian pasukan laut ini. Andai Muhammad Al Fatih tidak membangun angkatan lautnya, bisakah membebaskan Konstantinopel? Muhammad Al Fatih membawa ahli-ahli pembuat kapal dari penduduk Mesir untuk merancang kapal laut tercanggih.
Menguasai laut berarti menguasai dunia, itulah penyebab Spanyol dan Portugis pernah mampu menjelajah ke berbagai benua. Inggris raya disebabkan kekuatan angkatan lautnya. Andaikan tidak ada pasukan laut Turki Utsmani yang menghadang penjelajahan Eropa, bisa jadi bumi Nusantara akan lebih cepat kedatangan para penjajah Eropa. Andaikan kesultanan di Nusantara tidak ditopang oleh angkatan laut Turki Utsmani, kejatuhan Nusantara oleh penjajah Eropa bisa lebih cepat lagi.
Konflik perbatasan negara lebih banyak soal laut. Yang kuat angkatan lautnya akan semakin bisa menjaga negaranya. Bukankah sebagian besar bumi ini diselimuti lautan? Bukankah kekayaan alam yang masih belum banyak dikelola masih ada di lautan? Bukankah hanya dengan mengelola laut, Nusantara mampu mandiri kesejahteraannya? Inilah kekuatan jihad di lautan.
Andai tidak ada panglima angkatan laut Turki Utsmani yang ahli geografi, maka tidak akan ada peta dunia. Tidak akan ada penjelajahan Eropa ke berbagai benua. Sang panglima ini berumur di atas 90 tahun di era Khalifah Sulaiman Al Qanuni, namun mampu membangun angkatan lautnya yang kuat dan hebat. Membangun angkatan darat yang kuat dimulai di era Rasulullah saw. Membangun angkatan laut yang kuat di era Muawiyah bin Abu Sofyan. Ini nubuwah Rasulullah saw tentang mimpi umatnya mengarungi samudera seperti para raja yang duduk di dipan-dipan.
Jihad di lautan bukan sekedar berperang, tetapi bagaimana menguasai pelabuhan? Menguasi jalur pelayaran? Menggali potensi laut. Menguasi pengelolaan industri hasil laut. Menguasai pengelolan sumber energi yang ada di lautan. Bukankah Nusantara itu bangsa pelaut? Bukankah bugis terkenal dengan pengembaraannya di lautan? Jihad di lautan pahalanya dua kali mereka yang syahid di daratan. Muntahnya saja dicatat sebagai pahala jihad.
Lautan adalah medan jihad kaum muslimin. Jaga kebersihannya. Jaga keelokannya. Jaga apa yang ada di dalamnya. Medan jihad sejauh hamparan lautan yang tak bertepi. Jadilah pelaut dan jadilah mengeksplorasi laut untuk mengemban amanah Rasulullah saw.
0 komentar: